kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Bus wisata masih berhenti sembarangan


Jumat, 07 Maret 2014 / 11:39 WIB
Bus wisata masih berhenti sembarangan
ILUSTRASI. Boygroup BTS bersama produk baru Samsung yang diperkenalkan pada event Samsung Galaxy Unpacked, 5 Agustus 2020.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Hampir dua pekan bus tingkat pariwisata beroperasi mengantar wisatawan berkeliling Jakarta. Warga Jakarta pun antusias mencoba fasilitas gratis Pemprov DKI Jakarta tersebut. 

Dalam evaluasinya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, masih banyak penumpang yang tidak tertib saat naik bus wisata. Padahal, menurut Arie, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan halte-halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. 

"Penumpangnya suka belum berhentiin bus di rambu city tour, masih suka sembarangan. Eh, kok malah sopirnya ikut-ikutan berhenti lagi," kata Arie, Jumat (7/3/2014). 

Ia mengharapkan, ke depannya, perilaku penumpang dan sopir bus lebih tertib agar tidak mengganggu kendaraan lainnya, mengingat bus tingkat wisata memiliki bentuk yang besar. 

Arie mengatakan, warga Jakarta harus meniru perilaku masyarakat luar negeri dengan mengantre dan menunggu bus pada tempat yang telah disediakan. 

Untuk evaluasi mesin lima bus wisata China bermerek Wei Chai tersebut, menurut dia, kondisinya masih baik. Belum ada kerusakan mesin maupun komponen lainnya. 

Rencananya, Pemprov DKI akan menambah unit bus wisata. Setelah itu, tujuan yang akan dilintasi bukan hanya tempat wisata, melainkan juga wisata belanja dan makan. Namun, untuk menjangkau obyek wisata lainnya, harus ada perbaikan infrastruktur yang baik terlebih dahulu. 

"Sebanyak mungkin kita cover landmark di Jakarta, seperti kantor penting, heritage museum, gereja. Tapi, tidak hanya heritage, ada fungsi spesifik lainnya, orang perlu belanja makan minum," kata Arie. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×