Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Badan usaha milik negara (BUMN) siap menampung dana-dana repatriasi yang masuk melalui kebijakan Tax Amnesty . Bahkan, BUMN menyediakan ruang untuk menampung dana tersebut cukup besar, hingga Rp 300 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, menawarkan penempatan dana repatriasi di instrumen-instrumen yang dikelola BUMN, untuk periode pertama pelaksanaan Tax Amnesty, yakni Juni hingga September. Beberapa instrumen yang disiapkan BUMN, yakni berupa deposito, obligasi, dan investasi sektor riil.
"Kami berharap bisa menyerap, tergantung masuknya ya. Tetapi kami target sampai Rp 200 triliun-Rp 300 triliun untuk semua instrumen," kata Rini usai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Rabu (20/7).
Rini juga mengungkapkan, sebanyak 25 BUMN sudah menyatakan siap menjadi penampung dana-dana tersebut. Selain empat bank pelat merah, ada juga manajer investasi, yaitu Bahana, Dhanareksa, Mandiri Sekuritas, dan BNI Sekuritas.
Tak hanya itu, ada juga proyek-proyek BUMN yang disiapkan, baik proyek baru maupun yang telah rampung dibangun. Namun, Rini enggan memaparkan rinciannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News