Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Situasi global makin tak menentu. Menteri BUMN Erick Thohir pun meminta BUMN menyiapkan antisipasi dampak ekonomi dan geopolitik global.
Menanggapi ini, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Mahendra Vijaya mengatakan, WIKA akan meninjau ulang biaya operasional belanja modal, utang yang akan jatuh tempo, rencana aksi korporasi. Serta melakukan uji stres dalam melihat kondisi BUMN pada situasi terkini.
"Iya saat ini kami sedang mengevaluasi dan membuat analisa sensitivitas atas kondisi tersebut," ujar Mahendra kepada Kontan, Minggu (28/4).
Baca Juga: Rupiah Melemah, BUMN Diminta Mitigasi Lagi Utangnya
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk Sunarso memastikan BRI akan menerapkan langkah ketat dalam rencana aksi korporasi ke depan.
BRI juga berkomitmen penuh menjaga porsi kredit yang terdampak oleh volatilitas rupiah, suku bunga, dan harga minyak secara proporsional.
"Tentu seperti arahan Pak Menteri, kita akan melaksanakan uji stres dan juga memonitor dengan saksama dampak ekonomi dan geopolitik global terhadap kondisi di tanah air," ujar Sunarso.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
Nicke menyebut, fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.
"Kita sejak awal telah menyiapkan upaya dalam mengendalikan biaya, mulai dari seperti pemilihan crude yang optimal, pengelolaan inventory, efisiensi biaya pengangkutan dan maksimalisasi produksi high valuable product," kata Nicke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News