Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KARAWANG. Perum Bulog memperkirakan, stok beras pada akhir tahun akan berkurang drastis dari posisi saat ini 1,7 juta ton untuk beras medium.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, saat ini, stok beras Bulog terdiri dari stok beras medium untuk public service obligation (PSO) sebanyak 1,1 juta ton dan 600.000 ton beras premium untuk komersial. Namun, pada Oktober dan November, Bulog akan menyalurkan beras sejahtera (rastra) sebesar 500.000 ton dari PSO yang ada.
"Sampai Desember kami masih cukup meski ada tambahan rastra dua bulan, tapi hampir habis stoknya," ujar Djarot, Minggu (27/9).
Nah Djarot memperkirakan penyerapan beras untuk PSO akan sulit karena rata-rata harga beras sudah di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Karena itu, Bulog hanya bisa membeli dengan harga komersial untuk stok beras jenis premium untuk komersial.
Karena itu, Bulog memperkirakan stok beras PSO pada akhir tahun hanya sebanyak 50.000 ton saja. "100.000 ton saja nggak sampai, mendekati 50.000 ton," imbuhnya.
Dengan stok serendah itu, maka Bulog tidak memiliki stok beras untuk menutupi kebutuhan bulan Januari 2016. Salah satu alternatif yang akan Bulog lakukan adalah menggunakan beras premium untuk menutupi kebutuhan beras dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News