Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Misalnya produk susu dan olahan susu dalam negeri akan menurun permintaannya dan bahkan hilang sama sekali akibat kebijakan tarif 0% ini.
"Karena sebelum adanya kebijakan negosiasi tarif saja, posisi Indonesia negara nomor 7 tujuan ekspor dairy product atau produk dari peternakan," kata Bhima.
Demikian juga dengan produk jagung nasional yang juga akan mengalami penurunan permintaan. Bahkan berpotensi menyebabkan petani jagung gulung tikar karena harga jagung lokal kalah saing dengan produk jagung dari AS.
Di sisi lain, tarif 0% dapat membuat produsen dalam negeri menjadi ketergantungan dengan produk impor. Salah satunya dapat terjadi pada produk kedelai yang saat ini porsi impornya sudah mencapai 80%.
Dengan adanya tarif 0% ini tentu kedelai impor akan semakin mudah masuk ke Indonesia.
"Konsumen senang, tapi petani kedelai tentunya juga akan menjerit dengan tarif 0% dari barang Amerika," tuturnya.
Sebagai informasi, Indonesia menawarkan tarif 0% untuk produk-produk AS yang masuk ke Indonesia sebagai bagian dari salah satu kesepakatan perdagangan untuk menurunkan tarif resiprokal 32% menjadi 19%.
Tonton: China Soroti Kesepakatan Tarif Dagang Indonesia AS
"Kami tidak akan membayar tarif apa pun. Jadi mereka memberi kami akses ke Indonesia, yang tidak pernah kami miliki," kata dia dikutip dari CNBC, Rabu (16/7/2025).
"Itu mungkin bagian terbesar dari kesepakatannya. Dan bagian lainnya adalah mereka akan membayar 19%," imbuh dia.
Dalam unggahan berikutnya di Truth Social, Trump mengatakan Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai US$ 15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$ 4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya adalah model 777 sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Adapun, maskapai penerbangan Indonesia Garuda baru-baru ini disebut sedang dalam pembicaraan untuk membeli antara 50 dan 75 pesawat Boeing.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan iPhone, Ini Produk AS yang Bakal Lebih Murah Setelah Indonesia Beri Tarif 0 Persen ke Trump"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News