kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Buka Raker, Mendag Pamer Capaian Surplus Neraca Perdagangan Selama 45 Bulan


Selasa, 20 Februari 2024 / 12:54 WIB
Buka Raker, Mendag Pamer Capaian Surplus Neraca Perdagangan Selama 45 Bulan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka Raker Kemendag 2024, di Semarang, Selasa (20/2).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SEMARANG. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka rangkaian rapat kerja (raker) Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2024 di Semarang, Selasa (20/2). 

Dalam sambutannya, Zulkifli menyampaikan bahwa Indonesia berhasil mencatatkan tren surplus neraca perdagangan selama 45 bulan berturut turut pada periode Mei 2020 hingga Januari 2024. 

"Tren surplus neraca perdagangan 45 bulan berturut-turut kita surplus, terimakasih kawan-kawan," kata Zulkifli dalam Raker Kemendag 2024, di Semarang, Selasa (20/2). 

Baca Juga: Neraca Dagang Masih Surplus, Resesi Ekonomi Negara Mitra Jadi Tantangan ke Depan

Zulkifli menegaskan bahwa periode surplus ini menjadi yang terpanjang dalam 15 tahun terakhir. Pada tahun 2023 saja, neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus mencapai US$ 36,91 miliar. 

Zulkifli juga menjabarkan kinerja perdagangan. Dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan memberikan kontribusi terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi 2023 yaitu mencapai 12,94%. 

"Meningkat dari tahun 2022 yang haya 12,85%," jelasnya. 

Kemudian, kontribusi ekspor barang dan jasa terhadap pertumbuhan ekonomi berdasarkan pengeluaran juga tumbuh menjadi 21,71% di tahun 2023. 

Diketahui, perekonomian Indonesia tumbuh 5,04% (yoy) pada triwulan IV-2023 dan 5,05% untuk keseluruhan tahun 2023. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tren pertumbuhan ini ditopang oleh aktivitas permintaan domestik yang masih kuat, khususnya aktivitas konsumsi dan investasi. 

Sri Mulyani juga menyebut pertumbuhan ekonomi ini turut mendorong penurunan pengangguran dan kemiskinan. Pemulihan ekonomi mampu menciptakan lapangan kerja yang mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi 5,32% pada Agustus 2023 atau turun sebesar 0,54% dibanding Agustus 2022. 

Baca Juga: Ekonomi Negara Maju Melambat, Pemerintah Fokus Ekspor ke 12 Negara Ini

Aktivitas ekonomi yang menguat juga telah mendorong penurunan tingkat kemiskinan dari 9,54% (Maret 2022) menjadi 9,36% di tahun 2023. 

"Alhamdulillah meski tahun 2023 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat signifikan, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik," jelas Sri Mulyani, Rabu (7/2). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×