kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

BSI Institute Proyeksi Perputaran Uang Selama Ramadan 2025 Capai Rp 1.024,97 Triliun


Minggu, 30 Maret 2025 / 11:00 WIB
BSI Institute Proyeksi Perputaran Uang Selama Ramadan 2025 Capai Rp 1.024,97 Triliun
ILUSTRASI. Menurut proyeksi BSI Institute, perputaran uang pada periode Ramadan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 1.024,97 triliun. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam mengalami peningkatan signifikan dalam perputaran uang pada hari-hari besar keagamaan. 

Momentum Ramadan dan Idulfitri menjadi salah satu faktor utama dalam penguatan ekosistem ekonomi syariah di tanah air.

Senior Resident Researcher BSI Institute, Priyesta Rizkiningsih  mengatakan bahwa ekonomi syariah tidak hanya terbatas pada sektor jasa keuangan syariah, tetapi juga mencakup industri halal, keuangan sosial Islam, serta aktivitas ekonomi yang meningkat pada hari-hari besar Islam. 

Baca Juga: Perputaran Uang Libur Lebaran Diprediksi Menurun, Ini Kata Menko Airlangga

Menurut proyeksi BSI Institute, perputaran uang pada periode Ramadan tahun ini diperkirakan mencapai Rp 1.024,97 triliun. 

"Angka yang tentunya tidak sedikit di tengah kondisi ekonomi saat ini," ujar Priyesta dalam laporan BSI Institute Quarterly, Minggu (30/3).

Peningkatan konsumsi dan perdagangan, penggerak ekonomi lokal, serta peningkatan pendapatan masyarakat merupakan dampak positif dari momen Ramadan-Idulfitri.

"Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk memaksimalkan potensi ekonomi hari-hari besar Islam sehingga dapat menjadi penopang ekonomi nasional," katanya.

Baca Juga: Mudik Lebaran 2025, Kadin Sebut Perputaran Uang 60% di Pulau Jawa

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendukung daya beli masyarakat adalah dengan memberikan tunjangan hari raya (THR). Kebijakan ini diharapkan dapat memastikan peningkatan konsumsi di bulan Ramadan dan Idulfitri. 

Di sisi lain, sektor keuangan syariah juga berperan aktif dalam memanfaatkan momentum ini dengan meningkatkan edukasi dan literasi masyarakat mengenai perbankan syariah serta mempromosikan berbagai produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah.

Selanjutnya: Survei BSI Institute: Sebanyak 78,16% Masyarakat Kurangi Belanja Setelah Lebaran

Menarik Dibaca: Resep Chiffon Cake Pandan Gluten Free, Camilan Lembut saat Kumpul Keluarga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×