kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRIN akan kembangkan fasilitas pengolah limbah medis


Rabu, 28 Juli 2021 / 19:34 WIB
BRIN akan kembangkan fasilitas pengolah limbah medis
ILUSTRASI. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan, BRIN akan kembangkan fasilitas pengolah limbah medis.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan mengembangkan fasilitas pengolahan limbah medis bahan berbahaya dan beracun (B3).

Pengembangan fasilitas tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penambahan volume limbah di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"BRIN tadi juga menyampaikan ada beberapa teknologi yang sudah proven yang sudah dikembangkan oleh teman-teman kita, untuk membantu peningkatan jumlah kapasitas pengolahan limbah ini secara signifikan," ujar Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Rabu (28/7).

Tri menyebut, saat ini fasilitas pengolahan limbah B3 masih terpusat di wilayah Jawa. Total baru terdapat 20 pelaku usaha pengolah limbah.

Baca Juga: BRIN targetkan konsolidasi riset pemerintah pada Januari 2022

Selain itu, belum seluruh rumah sakit di Indonesia memiliki fasilitas pengolah limbah medis B3. Tri bilang baru sekitar 4,1% rumah sakit yang memiliki insinerator berizin.

Bekas kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu menyebut, BRIN akan menciptakan fasilitas pengolah limbah yang dapat berpindah tempat. Sehingga nantnya alat tersebut dapat menjangkau daerah yang jauh.

"Khususnya teknologi yang bisa dipakai untuk pengolahan limbah di skala yang lebih kecil dan sifatnya mobile, sehingga itu bisa menjangkau daerah yang memang relatif penduduknya sedikit dan skala limbahnya tidak banyak," terang Tri.

BRIN juga akan mengembangkan teknomogi daur ulang bagi sampah medis B3. Sehingga nantinya sampah berbahaya tersebut dapat memiliki nilai tambah dan memunculkan ekonomi baru.

Sebagai informasi, pemerintah telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk pengembangan tersebut. Anggaran sebesar Rp 1,3 triliun telah disiapkan untuk mengatasi limbah medis B3 tersebut.

Selanjutnya: Pemerintah relaksasi izin dan bangun fasilitas pemusnah limbah medis Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×