kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Upah buruh naik, daya beli buruh juga alami peningkatan


Jumat, 15 Februari 2019 / 16:33 WIB
BPS: Upah buruh naik, daya beli buruh juga alami peningkatan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi yang terkendali baik nasional maupun di pedesaan meningkatkan daya beli buruh tani maupun pekerja kota lainnya.

"Kenaikan upah yang masih lebih tinggi dari pada inflasi menunjukkan daya beli buruh bangunan dan tani masih baik," jelas kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Jumat (15/2).

Upah nominal harian buruh tani nasional Januari 2019 naik 1,03% dibanding bulan sebelumnya. Yakni dari Rp 53.056 menjadi Rp 53.604 per hari. Sedangkan upah riil meningkat 0,77% dari Rp 38.090 menjadi Rp 38.384 per hari.

Upah nominal harian buruh bangunan pada Januarai 2019 naik 1,21% dari Rp 87.385 menjadi Rp 88.442 per hari. Sedangkan upah riil mengalami kenaikan 0,88% dari Rp 64.543 menjadi Rp 65.113 per hari.

Upah nominal upah buruh potong rambut wanita per kepala juga mengalami peningkatan 0,52% dari Rp 27.262 menjadi Rp 27.404 per kepala. Sedangkan upah riil naik 0,19% dari Rp 20.136 menjadi Rp 27.404 per kepala.

Upah nominal pembantu rumah tangga mengalami kenaikan 0,46% dari Rp 403.095 menjadi Rp 404.949 per bulan. Sedangkan upah riil mengalami kenaikan 0,13% dari Rp 297.728 menjadi Rp 298.129 per bulan.

"Upah riil meningkat karena kenaikan upah masih lebih tinggi dibanding inflasi," ujar Suhariyanto. Tercatat inflasi Januari 2019 sebesar 0,32% sedangkan inflasi Januari 2019 di pedesaan 0,26%. Tingginya upah buruh di perkotaan, disinyalir bisa membuat buruh tani di desa beralih mencari pekerjaan di kota.

Berdasarkan data BPS pada November lalu, pergerakan ini bisa dilihat dari turunnya pekerja di pertanian hingga 0,89 persen poin atau turun 0,22 juta orang dalam rentang waktu Agustus 2017-Agustus 2018. "Tetapi di Januari-Februari musim panen, dimana kebutuhan tenaga kerja petani sangat besar," jelas Suhariyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×