Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga komoditas emas perhiasan terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa bulan terakhir ini.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widsayanti mengatakan bahwa kenaikan harga emas tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemotongan suku bunga oleh bank sentral terutama Federal Reserve (The Fed).
Hal ini mendorong minat investor pada emas sehingga membuat alternatif investigasi lain, seperti obligasi, menjadi kurang menarik sehingga emas menjadi pilihan utama.
"Dan seperti biasa emas dijadikan sebagai komoditas safe haven yang kemudian investor beralih untuk membeli emas mengalihkan investasinya ke emas dan inilah karena demand yang tinggi di pasar global harga emas di pasar global ini terus naik," ujar Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (4/11).
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Jadi Penyumbang Inflasi Oktober 2024
Di sisi lain, ketegangan geopolitik global juga membuat harga emas terus menanjak. Pasalnya, konflik global termasuk di Timur Tengah dan Eropa Timur meningkatkan permintaan akan aset yang aman seperti emas.
Oleh karena itu, Amalia menyebut kondisi tersebut membuat inflasi emas perhiasan pada Oktober 2024 menyentuh level 35,82% year on year (YoY).
Selanjutnya: SuperApp BYOND by BSI Siap Meluncur, Layanan Makin Lengkap, User Friendly, Aman
Menarik Dibaca: Hujan Ringan Turun di Sini, Berikut Prediksi Cuaca Besok (5/11) di Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News