kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BPS: Pembatasan impor 500 komoditas bisa berdampak ke produksi manufaktur


Rabu, 15 Agustus 2018 / 17:03 WIB
BPS: Pembatasan impor 500 komoditas bisa berdampak ke produksi manufaktur
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah siap untuk menyetop impor 500 komoditas untuk mengendalikan defisi transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang terus melebar. Pembatasan impor yang dimaksud mulai dari impor barang modal hingga barang konsumsi.

Meski demikian, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, pengendalian impor tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, pembatasan impor juga akan dilakukan hanya pada komoditas-komoditas yang memiliki subtitusi dengan produk yang ada di dalam negeri.

Meski begitu, "Tidak mungkin langsung di-replace karena akan ada pengaruh langsung kepada produksi manufacturing kita," kata Suhariyanto, Rabu (15/8).

Lebih lanjut menurutnya, banyak industri di dalam negeri yang memiliki bahan baku lokal maupun dari luar. Makanya, pemerintah masih perlu mengindentifikasi industri mana yang memiliki bahan baku lokal tinggi dan bahan baku impor tinggi.

Beberapa industri dengan bahan baku lokal yang tinggi seperti minyak sawit, industri kertas dan produk kayu, serta industri karet dan plastik. "Jadi perlu dipilah dan dilakukan penajaman," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×