Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengungkapkan, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi tahun depan, diperkirakan tidak akan mempengaruhi inflasi secara keseluruhan. Dengan catatan, pembatasan BBM bersubsidi hanya diberlakukan pada kendaraan pribadi alias pelat hitam. Sebaliknya, jika angkutan umum dan kendaraan pelat kuning ikut dibatasi, maka efek inflasinya bisa berantai.
Rusman menuturkan, pembatasan BBM bersubsidi bagi kendaraan pelat hitam pastinya akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga. "Jadi kalau plat hitam saja ya pastinya mempengaruhi konsumsi BBM rumah tangga, dan ini menyebabkan direct inflation," katanya.
Lain halnya jika yang dibatasi adalah konsumsi kendaraan umum atau pelat kuning, yang dipastikan akan membawa efek berantai terhadap barang dan jasa mengingat ongkos distribusi barang akan terpengaruh naiknya ongkos pembelian BBM. "Angkutan umum pasti menaikkan harga, ini berimbas pada harga barang dan jasa," ujar Rusman.
Besaran dari direct inflation ini, lanjut Rusman, baru bisa diprediksikan berapa besarannya setelah mendata konsumsi BBM bersubsidi di rumah tangga.
Pemerintah menyiapkan dua opsi untuk mekanisme pengaturan konsumsi BBM bersubsidi pada tahun depan. Opsi pertama, berupa larangan menggunakan BBM bersubsidi untuk semua mobil plat hitam. Kedua, pembatasan BBM bersubsidi untuk mobil di atas tahun 2005.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News