kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

BPS optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II positif, ini pertimbangannya


Rabu, 05 Mei 2021 / 12:18 WIB
BPS optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II positif, ini pertimbangannya
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020). BPS optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II positif, ini pertimbangannya.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi masih negatif pada kuartal I-2021. Meski begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) tetap optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 akan kembali ke zona positif. 

“Dengan perkembangan indikator yang terus membaik dan dengan low based effect pada kuartal II-2020, maka kami berharap ekonomi kuartal II-2021 akan menyentuh zona positif,” ujar Suhariyanto, Rabu (5/5). 

Optimisme tersebut juga didasarkan pada tanda pemulihan yang semakin nyata. Pasalnya, bila dibandingkan dengan tahun lalu, pertumbuhan ekonomi konsisten mengalami perbaikan. 

Dimulai dari kuartal II-2020 yang pada waktu itu ekonomi tertekan hingga minus 5,32% yoy, mulai membaik pada kuartal III 2020 yang minus 3,49% yoy, dan kuartal IV-2020 kontraksi kembali mengecil menjadi minus 2,19% yoy. 

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat minus 0,74% pada kuartal I-2021

"Ini menunjukkan tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata, dan berharap ke depan pemulihan ekonomi terjadi di 2021 betul-betul bisa terwujud," tambah Suhariyanto. 

Akan tetapi, ia mengingatkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah positif pada kuartal kedua ini harus diiringi dengan program vaksinasi yang lancar, masyarakat mematuhi protokol kesehatan, kasus Covid-19 terkendali, juga meningkatnya kegiatan dunia usaha. 

Sebelumnya BPS mengatakan sumber kontraksi pada kuartal I-2021 ini adalah konsumsi rumah tangga, yang minus 2,23% yoy dan memberi sumbangan pada kontraksi PDB sebesar 2,12%. 

“Padahal, kalau melihat struktur PDB, konsumsi rumah tangga ini menyumbang 56,9%. Apa yang terjadi pada komponen ini memberi luar biasa pada pertumbuhan ekonomi,” ujar Suhariyanto.

Baca Juga: BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 0,74% pada kuartal I-2021




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×