Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Maret 2020 sebesar 102,09. Rupanya, ini mengalami penurunan sebesar 1,22% mom bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, penurunan NTP ini disebabkan oleh penurunan NTP yang terjadi di seluruh subsektornya.
Terperinci, NTP di subsektor tanaman pangan (NTPP) tercatat turun 1,30% mom dari 103,76 pada Februari menjadi 102,41 di bulan lalu.
Baca Juga: BPS optimis inflasi terkendali saat bulan Ramadan
Penurunan ini disebabkan oleh indeks harga yang diterima oleh petani (It) turun 1,11% sementara indeks harga yang harus dibayar oleh petani (Ib) naik 0,20%.
Suhariyanto bilang, penurunan ini salah satunya disebabkan oleh penurunan harga gabah. Apalagi, pada bulan Maret lalu sudah terjadi panen di berbagai daerah.
"Meski puncak panen bergeser menjadi April 2020, tetapi karena sudah banyak panen sehingga ini menyebabkan harga gabah turun dan mempengaruhi subsektor ini," kata Suhariyanto, Rabu (1/4) lewat video conference.
Pun dengan NTP di subsektor hortikultura (NTPH) juga mengalami penurunan sebesar 0,79% dari bulan Februari 2020 yang sebesar 104,32 menjadi 103,5 di bulan Maret. Penurunan ini disebabkan oleh It yang turun 0,56% sedangkan Ib naik 0,22%.
Baca Juga: Ekonom BCA: Inflasi hingga akhir 2020 bisa 5% karena pelemahan rupiah
Penurunan It disebabkan oleh penurunan harga cabai merah, cabai rawit, serta beberapa komoditas hortikultura lain. Apalagi, cabai merah pun memberi andil kepada deflasi dalam perhitungan inflasi bulan lalu.
Sementara NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) tercatat turun 1,91% dari bulan Februari yang sebesar 105,40 menjadi 103,39 pada Maret 2020. Ini disebabkan It yang turun 1,83% sedangkan Ib naik 0,08%.
Penurunan ini juga disokong oleh adanya penurunan harga-harga komoditas perkebunan rakyat seperti kelapa sawit, kakao, dan sebagainya.
NTP Peternakan (NTPT) juga tercatat turun 0,11% dari bulan Februari yang sebesar 98,23 menjadi 98,12 pada Maret 2020. It subsektor ini menurun 0,09% dan Ib meningkat sebesar 0,02%.
Baca Juga: BPS: 33,5 juta penduduk sudah ikut partisipasi sensus penduduk online
Penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga ayam ras pedaging meski telor ayam ras masih mengalami peningkatan.
Sementara untuk NTP di subsektor perikanan (NTNP) tercatat turun 0,35% dari 100,65 menjadi 100,30 pada Maret 2020. Ini terjadi karena It turun sebesar 0,24% sedangkan Ib naik 0,11%.
Penurunan It dikarenakan turunnya harga berbagai komoditas di perikanan tangkap dan perikanan budidaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News