kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

BPS: Nilai Tukar Petani Turun 0,18% pada Februari 2025


Senin, 03 Maret 2025 / 15:02 WIB
BPS: Nilai Tukar Petani Turun 0,18% pada Februari 2025
ILUSTRASI. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. BPS mencatat, nilai tukar petani (NTP) secara nasional pada Februari 2025 turun 0,18% menjadi 123,45 dari bulan sebelumnya yang sebesar 123,68.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) secara nasional pada Februari 2025 turun 0,18% menjadi 123,45 dari bulan sebelumnya yang sebesar 123,68.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mencatat, penurunan NTP ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,05%, lebih tinggi dari penurunan indeks yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,32%.

Untuk diketahui, NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi indeks harga yang diterima petani (It) nasional adalah cabai rawit, bawang merah, cabai merah dan kakao,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/3).

Baca Juga: Apakah Bulan Ramadan Akan Kembali Deflasi? Ini Kata BPS

Sedangkan subsektor yang mengalami peningkatan NTP adalah tanaman pangan, tanaman perkebunan rakyat, dan perikanan. Sedangkan hortikultura dan peternakan mengalami penurunan NTP.

Sub sektor hortikultura mengalami penurunan NTP yang cukup dalam mencapai 6,84%, disebabkan penurunan It sebesar 7,08% lebih besar dari penurunan Ib sebesar 0,25%.

“Komoditas yang dominan mempengaruhi penurunan It adalah cabai rawit, bawang merah, cabai merah, dan kakao/biji coklat,” ungkapnya.

Sementara itu, nilai tukar nelayan (NTN) mengalami peningkatan sebesar 0,91%. Hal ini karena kenaikan indeks harga yang diterima oleh nelayan sebesar 0,895 dan penurunan indeks harga yang dibayar nelayan yang sebesar 0,01%

Adapun komoditas yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima oleh nelayan adalah tongkol layang, cakalang, teri, dan cumi-cumi.

Baca Juga: BPS: Inflasi Harga Perdagangan Barang Turun Menjadi 0,13% Pada Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×