kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Neraca dagang September surplus US$ 1,76 M


Senin, 16 Oktober 2017 / 12:00 WIB
BPS: Neraca dagang September surplus US$ 1,76 M


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID. JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2017 surplus US$ 1,76 miliar. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi sejumlah ekonom sebesar US$ 1,2 miliar dan sedikit lebih tinggi dari surplus bulan Agustus 2017 yang sebesar US$ 1,72 miliar

Surplus tersebut disebabkan oleh nilai impor yang turun lebih dalam dibanding nilai ekspor. BPS mencatat, nilai impor sebesar US$ 12,78 miliar, turun 5,31% dibanding bulan sebelumnya. Sementara kinerja ekspor tercatat sebesar US$ 14,54 miliar, turun 4,51% dibanding bulan sebelumnya.

Walaupun secara tahunan, baik ekspor maupun impor masing-masing mengalami kenaikan 15,6% year on year (yoy) dan naik 13,13% YoY.

Meski demikian, menurut Kepala BPS Suhariyanto, penurunan ekspor dan impor secara bulanan tersebut lebih disebabkan oleh faktor musiman. Sebab, di September tahun 2016, baik ekspor maupun impor juga turun dibanding bulan sebelumnya.

"Jadi kalau dilihat polanya, saya yakin penurunan ekspor ini karena faktor musiman yang nanti kami harap ekspor akan meningkat di bulan-bulan berikutnya dan akan mencapai puncaknya di bulan Desember," kata Suhariyanto, Senin (16/10).

Lebih lanjut menjelaskan, kinerja ekspor dan impor bulan ini dipengaruhi oleh sejumlah harga komoditas nomigas yang mengalami penurunan. Namun juga ada yang mengalami peningkatan.

Beberapa harga komoditas yang mengalami penurunan, yaitu kopra, kayu, dan jagung. Sementara beberapa harga komoditas yang mengalami peningkatan yaitu batubara, minyak kelapa sawit, minyak kernel, alumunium, minyak kedelai, dan seng.

Dengan perkembangan ini maka surplus neraca dagang Januari-September 2017 mencapai US$ 10,87 miliar, jauh lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2016 yang hanya sebesar US$ 6,41 miliar. Bahkan surplus tahun ini telah melampaui surplus sepanjang 2016 yang tercatat sebesar US$ 9,53 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×