kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) November naik 0,05% menjadi 104,10.


Senin, 02 Desember 2019 / 14:02 WIB
BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) November naik 0,05% menjadi 104,10.
ILUSTRASI. BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) November naik 0,05% menjadi 104,10. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/af/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

Kenaikan ini dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian, yakni NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,21%, Subsektor Holtikultura sebesar 0,13%, dan Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,04%.

"Kenaikan NTP bulan ini cukup tipis, walau pun harga gabah mengalami kenaikan tapi hal ini dibarengi dengan kenaikan beberapa komoditas seperti bawang merah, ayam, hingga telor," ujar Suhariyanto, Senin (2/12).

Harga gabah pada bulan ini sendiri mengalami kenaikan baik di tingkat petani dan penggilingan. Misalnya Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 1,71% menjadi Rp 5.098 dan di tingkat penggilingan naik 1,64% menjadi Rp 5.203.

Sementara harga Gabah Kering Giling (GKG) naik 2,02% di tingkat petani atau jadi Ro 5.619 dan di tingkat penggilingan naik 1,88% atau jadi Rp 5.728.

Sementara NTP pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan yakni Subsektor Peternakan 0,19 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,28%. Penurunan Subsektor Peternakan imbas dari naiknya harga daging ayam dan telur ras di pasaran. (Hikma Dirgantara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×