kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS mencatat impor migas naik 10,26% di bulan Oktober, ini kata ekonom


Jumat, 15 November 2019 / 19:57 WIB
BPS mencatat impor migas naik 10,26% di bulan Oktober, ini kata ekonom
ILUSTRASI. Kepala BPS Suhariyanto dan jajarannya dalam paparan hasil survei tentang IHK, NTP, dan pertumbuhan industri manufaktur di kantor BPS, Jakarta pada Jumat (1/11). BPS: Kunjungan wisman pada September 2019 menurun dari bulan sebelumnya.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Menurut Josua, penurunan tersebut sejalan dengan penggunaan B20 di dalam negeri. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menerapkan program lanjutan B30 dan Josua melihat ini sebagai peluang dalam memperkecil impor migas.

"Dengan penerapan B30 tahun depan, diperkirakan impor migas akan melambat dan bahkan mengurangi impor migas lebih lanjut lagi," terang Josua.

Berbeda dengan Josua, Eric melihat bahwa memang B20 dan B30 ini bisa membantu menurunkan impor migas. Namun, konsumsi masyarakat terhadap migas dinilai masih tinggi, sementara komponen B20 dan B30 pun masih terdiri dari 80% solar dan 70% solar.

Baca Juga: Impor turun, neraca dagang Oktober surplus US$ 161 juta

Eric menilai kalau pola konsumsi migas masyarakat masih tinggi, maka impor migas juga belum bisa cepat dikurangi. Apalagi jumlah kendaraan pribadi yang sekarang lebih banyak dan banyak pula yang tidak menggunakan solar atau biodiesel sehingga B20 dan B30 ada batas cakupannya.

"Dalam jangka panjang, idealnya masyarakat didorong pakai angkutan umum. Oleh karena itu harus ada sinergi dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," jelas Eric.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×