Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada kuartal III-2019 melambat dibanding periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi IBS pada kuartal III-2019 tumbuh sebesar 4,35% (yoy). Meski begitu, pertumbuhan produksi IBS pada kuartal III-2019 lebih rendah dari pertumbuhan pada periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya, yaitu kuartal III-2018 yang sebesar 5,04% dan kuartal III-2017 yang sebesar 5,46%.
"Hal ini disebabkan oleh perekonomian yang tidak mudah. Ekonomi global hampir semua melemah, masih adanya perang dagang yang akhirnya menyebabkan harga komoditas masih fluktuatif," kata kepala BPS Suhariyanto, Jumat (1/11).
Baca Juga: Industri makanan dan minuman masih mengalami pertumbuhan di kuartal III-2019
Bila dilihat secara year on year, jenis industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang naik 19,59%, industri pakaian jadi dengan kenaikan 15,29%, industri minuman naik 15,19%, industri pengolahan lainnya naik 12,52%, dan industri makanan yang naik 5,13%.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan kuartal II-2019, produksi IBS pada kuartal III-2019 ini tumbuh sebesar 5,15% (qtq).
Jenis industri manufaktur yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi pada kuartal ini dibandingkan dengan kuartal sebelumnya adalah industri barang galian bukan logam yang naik 14,15%.
Baca Juga: Nilai Tambah Manufaktur & Harga Gas Alam
Ada juga kenaikan dari industri alat angkutan lainnya yang naik 11,25%, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya yang naik 11,22%, industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer yang naik 10,40% dan industri makanan yang naik 9,90%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News