kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Impor barang konsumsi berkurang karena penurunan impor produk farmasi


Selasa, 16 November 2021 / 16:43 WIB
BPS: Impor barang konsumsi berkurang karena penurunan impor produk farmasi
ILUSTRASI. Truk peti kemas melintas di kawasan IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor barang konsumsi pada bulan Oktober 2021 sebesar US$ 1,59 miliar.  Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, nilai impor tersebut bila dibandingkan dengan September 2021 nampak tergerus 11,17% mtm. 

Faktor yang cukup besar dalam mendorong penurunan impor barang konsumsi secara bulanan adalah adanya penurunan impor barang farmasi sebesar 35,44% mtm atau turun US$ 163 juta. 

Margo bilang, penurunan impor produk farmasi ini sejalan dengan melandainya kasus harian Covid-19 di dalam negeri. “Produk farmasi ini di antaranya impor vaksin turun. Bila dikaitkan dengan melandainya Covid-19 di Indonesia, ada hubungannya,” ujar Margo, Senin (15/11) via video conference

Baca Juga: BPS sebut permintaan mulai pulih, impor barang mulai terkerek

Nah, selain impor produk farmasi, penurunan impor buah-buahan sebesar 14,51% mtm juga turut menyumbang penurunan impor barang konsumsi pada bulan tersebut. 

Akan tetapi, bila dibandingkan dengan Oktober 2020, nilai impor barang konsumsi pada bulan lalu masih tercatat tumbuh tinggi 53,45% yoy. 

Sebagai tambahan informasi, impor barang konsumsi ini memberikan kontribusi sebesar 9,76% dari total nilai impor pada bulan Oktober 2021 yang mencapai US$ 16,29 miliar. 

Selanjutnya: Ekonom: Ekspor Indonesia masih bisa kecipratan berkah dari krisis energi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×