kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS catat impor pada bulan Juli 2020 turun 2,73%


Selasa, 18 Agustus 2020 / 14:32 WIB
BPS catat impor pada bulan Juli 2020 turun 2,73%
ILUSTRASI. Pekerja menggunakan alat reach stackers di Terminal Peti Kemas Perawang, di Kabupaten Siak, Riau, Jumat (7/8/2020). Terminal Peti Kemas Perawang yang dikelola PT Pelindo 1, pada semester I-2020 melayani bongkar muat peti kemas sebanyak 40.571 boks dan men


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nilai impor pada Juli 2020 tercatat sebesar US$ 10,47 miliar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tersebut turun tipis 2,73% mom.

"Kalau dilihat penyebabnya, penurunan ini terjadi karena adanya penurunan impor non minyak dan gas (non migas) sebesar 5,70% meskipun impor non migas masih naik tinggi 41,53%," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (18/8).

Bila dilihat berdasarkan impor penggunaan barang, pada bulan Juli 2020 ini mengalami penurunan yang cukup dalam baik bila dibandingkan dengan bulan Juni 2020, maupun dibandingkan dengan Juli 2019.

Baca Juga: Ini alasan Indonesia terjebak dalam middle income trap

Terperinci, impor barang konsumsi pada Juli 2020 tercatat uS$ 1,11 miliar atau turun 21,01% mom. Penurunannya disebabkan penurunan impor bawang putih dari China, turunnya impor obat-obatan dari Inggris, penurunan impor buah pir dari China, serta penurunan impor apel dari Amerika Serikat (AS).

"Impor bawang putih turun karena sudah adanya impor pada bulan-bulan sebelumnya. Jadi, memang sudah direncanakan," tambah Suhariyanto.

Sementara itu, impor bahan baku penolong tercatat sebesar US$ 7,39 miliar atau turun 2,50% mom. Namun, bila dibandingkan dengan Juli 2019, impor bahan baku atau penolong turun cukup dalam 34,46% yoy.

Impor bahan baku atau penolong turun disebabkan oleh penurunan raw sugar dari Brasil, penurunan impor biji gandum dari Kanada, penurunan tepung kedelai dari Brasil, serta milk atau cream in powder dari AS.

Baca Juga: BPS catat ekspor Indonesia pada bulan Juli 2020 naik 14,33%

Impor barang modal tercatat cukup menggembirakan. Impor barang modal pada Juli 2020 tercatat sebesar US$ 1,97 miliar atau tumbuh 10,82% mom. Meski, bila dibandingkan dengan Juli 2019, ini masih tergerus 29,25% yoy.

Beberapa komponen yang menyebabkan impor barang modal naik adalah mesin pengeboran, impor kapal, impor mesin pembangkit listrik, juga auxelary plan yang merupakan barang modal yang tergolong HS 84

"Itu beberapa barang modal yang meningkat selama Juli 2020 dan dengan peningkatan barang modal, diharapkan investasi atau PMTB di kuartal III-2020 bisa tertolong dan membaik," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×