Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritik program Kartu Pra Kerja capres petahana Joko Widodo.
Juru Debat BPN Prabowo-Sandiaga, Ledia Hanifa menilai program tersebut bisa membuat ketergantungan karena pemegang kartu tetap digaji meskipun belum mendapat pekerjaan. "Enggak bagus juga. Seharusnya lebih dilatih lebih baik supaya mereka bisa berkembang. Karena kalau enggak, ketergantungannya cukup besar," kata Ledia dalam diskusi di Media Center Prabowo-Sandi di Jakarta, Senin (4/3).
Ledia juga menilai, Kartu Pra-Kerja tidak bisa menyelesaikan permasalahan pengangguran di Indonesia. Menurut dia, salah satu solusi mengatasi pengangguran adalah menyiapkan kurikulum pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan pencari kerja.
"Sebetulnya enggak usah ada kartu itu. Yang paling penting bagaimana menyiapkan anak-anaknya. Kalau sudah disiapkan, juga dibuat link and match dunia usaha dengan sekolah dan kampus, itu bisa," ujarnya.
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sebelumnya menyebut pemegang kartu pra kerja akan mendapatkan gaji meski belum mendapatkan pekerjaan. Hal itu disampaikan Jokowi saat ngopi bareng milenial di Kendari, Jumat (1/3).
Menurut Jokowi, para pemegang kartu itu mulanya akan mendapatkan pelatihan sesuai keterampilan dan skill yang mereka miliki. Namun, jika memang setelah pelatihan dilakukan namun pemegang kartu pra kerja tetap belum mendapatkan pekerjaan, maka ia akan mendapat honor dari pemerintah.
"Kalau belum dapat pekerjaan, kartu itu juga akan memberikan kayak honor, kayak gaji. Tapi jumlahnya berapa masih kita rahasiakan. Nanti," kata Jokowi. (Ihsanuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News