kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJamsostek Pastikan Santunan Bagi Pekerja Korban Penembakan di Distrik Beoga, Papua


Kamis, 10 Maret 2022 / 18:30 WIB
BPJamsostek Pastikan Santunan Bagi Pekerja Korban Penembakan di Distrik Beoga, Papua
ILUSTRASI. Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kejadian penembakan di Distrik Beoga baru-baru ini menjadi sorotan publik betapa perlindungan atas risiko kerja sangat penting bagi para pekerja. 

Tidak hanya perlindungan dalam bentuk pengamanan dan keselamatan kerja, tapi juga perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang timbul akibat risiko kerja termasuk tindak kekerasan dan terorisme, seperti yang menimpa empat pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek). 

Tiga orang diantaranya dilaporkan meninggal dunia dan satu orang dalam perawatan. Layanan Cepat Tanggap (LCT) BPJamsostek langsung melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan dan pihak terkaitb untuk memastikan para peserta yang menjadi korban berhak atas santunan dari perlindungan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).

Sejak tanggal 4 Maret 2022, tim LCT BPJamsostek melakukan penelusuran dan mendapatkan data terkait sembilan orang pekerja yang berada di lokasi terjadinya penembakan, delapan orang dinyatakan meninggal akibat tindak kekerasan dan satu orang berhasil selamat dan kini mendapatkan perawatan. 

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Terus Berinovasi, Kini Bayar Iuran Bisa Lewat Agen BRILink

Hasil verifikasi lebih lanjut menyatakan bahwa terdapat empat orang yang terdaftar sebagai peserta BPJamsostek pada perusahaan PT Palapa Timur Telematika (PTT), sementara empat orang lainnya dan satu orang pemandu yang meninggal dunia merupakan buruh harian lepas dari karyawan kontraktor perusahaan dan belum terdaftar sebagai peserta BPJamsostek.

Satu orang pekerja selamat yang merupakan peserta BPJamsostek dijamin akan mendapatkan perawatan dan pengobatan sampai dinyatakan sembuh sesuai kebutuhan medis, termasuk juga rehabilitasi dari kondisi traumatis yang dideritanya.

Direktur Pelayanan BPJamsostek Roswita Nilakurnia memastikan hanya layanan terbaik yang akan diberikan untuk memastikan pemulihan pekerja yang sedang dirawat.

“Ahli waris dari tiga orang peserta meninggal dunia korban tindak kekerasan juga akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja dari program JKK sebagai wujud tanggung jawab perusahaan dan BPJamsostek dalam memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada pekerja,” tutur Roswita.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Tanggung Biaya Ojol Korban Tabrak Lari hingga Rp1,2 miliar

Lebih lanjut Roswita menjelaskan bahwa BPJamsostek menyelenggarakan perlindungan atas lima program jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja, yaitu program JKK, Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKm), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). 

“Selama para pekerja telah terdaftar sebagai peserta, tentunya sudah menjadi hak para pekerja dan ahli warisnya untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," terangnya.

Sebagaimana diketahui, penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap para pekerja terjadi pada tanggal 2 Maret 2022 pukul 03.00 WIT, namun baru dapat terungkap sehari setelahnya melalui rekaman CCTV yang dipantau dari Jakarta dan beberapa keganjilan lainnya yang terjadi.

Saat kejadian, para pekerja sedang melakukan maintenance atau perbaikan menara Base Transceiver Station (BTS) 3 milik perusahaan telekomunikasi seluler. 

Setelah mengetahui kejadian tersebut, pihak perusahaan melakukan langkah pengamanan sesegera mungkin pada pekerja lain yang sedang melakukan maintenance BTS 4 Telkomsel di wilayah tersebut. Saat ini para korban telah berhasil dievakuasi menggunakan helikopter dibantu oleh tim gabungan TNI & POLRI.

Atas kejadian kecelakaan kerja yang dialami, ahli waris dari pekerja akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja berupa 48 kali upah ditambah biaya pemakaman, santunan berkala yang dibayarkan sekaligus dan nominal dana saldo JHT yang dimiliki oleh peserta.

Total santunan yang telah disiapkan BPJamsostek sebesar Rp 1,06 Miliar untuk 3 orang ahli waris sah, dalam hal ini akan diterima oleh Istri para korban. 

Besaran santunan yang diterima masing-masing ahli waris mengacu pada besaran upah yang dilaporkan dan dana JHT dan JP yang terakumulasi dalam akun kepesertaan BPJamsostek milik para pekerja.

Selain itu juga, anak dari pekerja juga berpotensi mendapatkan beasiswa senilai maksimal Rp174 juta untuk 2 orang anak mulai dari tingkat pendidikan dasar (TK) hingga perguruan tinggi. 

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Rp 6 Triliun untuk Modal Awal Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Roswita mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada para peserta dan memberikan kemudahan atas proses klaim, apalagi pada kondisi kedukaan. Dirinya berharap pihak berwajib dapat mengusut kejadian ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali, karena keamanan dan kenyamanan bekerja bagi para pekerja harus menjadi prioritas utama. 

“Atas nama BPJamsostek, saya mengucapkan dukacita mendalam kepada keluarga korban dan saya berharap santunan yang diterima dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan dan selalu diberikan ketabahan dan keikhlasan atas musibah ini,” tutup Roswita dalam siaran pers, Kamis (10/3).

Sementara itu, Kepala Kantor BPJamsostek Cabang Jakarta Menara Jamsostek Mohamad Irfan menyampaikan turut berduka atas meninggalnya korban penembakan di distrik Beoga Papua.

“Kami turut berduka atas meninggalnya korban penembakan di distrik Beoga Papua,  kepada pihak keluarga yang ditinggalkan sabar dan tabah. Semoga manfaat program BPJamsostek yang diberikan bisa bermanfaat bagi keluarga,” ujar Irfan.

Baca Juga: Dana Kelolaan Menuju Rp 1.000 Triliun, BPJamsostek Usul Bisa Investasi ke Luar Negeri

Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa dengan kasus tersebut semakin meyakinkan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja di Indonesia.

"Dengan menjadi peserta BPJamsostek, peserta yang mengalami resiko kecelakaan akibat hubungan kerja akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan. Takdir tidak ada yang tahu, setidaknya dengan terdaftar menjadi peserta, pekerja akan merasa lebih nyaman dan aman dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga produktivitas pekerja pun menjadi meningkat”, ungkap Irfan.

Irfan juga menghimbau kepada seluruh pemberi kerja untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJamsostek.

“Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko, kasus penembakan ini merupakan risiko yang tentunya tidak kita duga sama sekali. Kami ajak kepada seluruh pemberi kerja untuk mendaftarkan seluruh pekerjanya menjadi peserta BPJamsostek. Kami juga berkomitmen untuk selalu memastikan seluruh pekerja dapat terlindungi program BPJamsostek sehingga tercipta universal coverage”, tutup Irfan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×