kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Boediono mengecam aksi penyadapan Australia


Jumat, 22 November 2013 / 14:13 WIB
Boediono mengecam aksi penyadapan Australia
ILUSTRASI. Buah mangga.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Presiden Boediono mendukung penuh sikap seluruh elemen masyarakat Indonesia yang mengecam aksi penyadapan Australia terhadap pejabat di Tanah Air.

Bahkan, ketika berada di Australia beberapa hari yang lalu, Boediono telah menyatakan sikapnya ­­­memprotes keras aksi penyadapan tersebut.

Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan, sikap Boediono sudah jelas terkait penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap para pemimpin di Indonesia, termasuk Wapres.

"Sikapnya Indonesia sudah sangat jelas kepada Australia dan Wapres mendukung langkah-langkah yang diambil bapak Presiden dan Menteri Luar Negeri," tutur Yopie di Istana Wapres, Jumat (22/11).

Yopie menegaskan, saat berada di Australia beberapa hari lalu, Boediono telah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott.

Dalam pertemuan itu, Wapres mengatakan bahwa isu penyadapan oleh Australia menjadi perhatian sangat luas di kalangan masyarakat Indonesia.

Karena itu, Wapres mendesak Abbott, agar di masa mendatang ada sistem yang mengatur informasi intelijen yang dikumpulkan, tidak dipakai untuk saling menyerang kedua pihak. Atas desakan tersebut, kala itu Abbott menyambut positif protes wapres tersebut.

Menurut Yopie, saat ini, masalah penyadapan itu telah ditangani dengan baik oleh Presiden dan Menlu dan Wapres berada dalam posisi yang sama dengan sikap mereka.

Karena itu, Yopie mengatakan, pihaknya tidak mau lagi menambah tekanan kepada Australia. "Saya pikir, kita tidak perlu menambah banyak asap lagi," terangnya.

Seperti diketahui, SBY telah mengirim surat kepada Abbott untuk meminta penjelasan resmi terkait penyadapan yang dilakukan intelijen Australia dan mendesak Abbott minta maaf.

Dalam rangka menekan Australia, SBY telah menarik Duta Besar Indonesia untuk Australia dan menghentikan sejumlah kerjasama, seperti pertukaran informasi intelijen dan latihan militer bersama.

Abbott, di hadapan Parlemen Australia menyatakan penyesalan yang tulus dan mendalam atas penyadapan intelijen Australia tersebut.

Ia berjanji segera membalas surat SBY. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda Abbott akan menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×