Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan agar masyarakat di Jabodetabek tidak mudah percaya dengan munculnya pesan berantai yang menyebutkan adanya potensi banjir besar di DKI Jakarta.
Seperti diketahui, di media sosial banyak beredar informasi bahwa Kamis (16/1) pukul 20.00 WIB terjadi kenaikan air di pintu air Bendung Katulampa, dan diproyeksikan pada hari ini (17/1) Jakarta akan banjir dan menjadi lautan. Dalam pesan itu juga disebutkan, banjir itu akan menjadi yang terbesar dalam banjir Jakarta.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, informasi yang beredar itu tidaklah benar dan menyesatkan. "Mohon tidak latah menyebarkan ke masyarakat. Seperti yang saya sampaikan kemarin, bahwa hoax tersebut telah beredar sejak tiga hari sebelumnya dan masih menyebar," ujarnya melalui pesan pendek ke media, Jumat (17/1).
Menurut Sutopo, sejak kemarin hingga saat ini tinggi muka air (TMA) sungai-sungai di Jakarta masih aman. Sungai Ciliwung, Pesanggrahan, Angke, Sunter, Cipinang, Karet, Krukut dan lainnya masih aman. Pantauan Posko BNPB dan Pusdalops BPBD DKI Jakarta kondisi TMA pada Jumat (17/01) Pkl. 06.00 wib :
Katulampa 50 cm/M (siaga 4);
Depok 140 cm/G (siaga 4);
Manggarai 740 cm/G (siaga 4);
Pesanggrahan 90 cm/M (siaga 4);
Angke Hulu 210 cm/M (siaga 3);
Cipinang Hulu 100 cm/G (siaga 4);
Sunter Hulu 65 cm/M (siaga 4);
Pulogadung 550 cm/G (siaga 3);
Karet 470 cm/G (siaga 3);
Waduk Pluit -100 cm/H;
Pasar Ikan 166 cm/G (siaga 4);
Krukut Hulu 75 cm/G (siaga 4)
Sementara itu, BMKG memperkirakan, hari ini hujan terjadi seharian dengan intensitas rendah hingga lebat. Berdasarkan pantauan satelit MTSAT dan streamline adanya pusat tekanan rendah di Filipina dan utara Australia menyebabkan konvergensi (pumpunan) di sekitar Jawa. Awan-awan potensial di Jakarta juga berdatangan dari barat sehingga terjadi hujan.
BNPB, BPBD DKI dan Kementerian PU akan terus-menerus menyampaikan update informasi TMA sungai. Sungai dengan Siaga 4 artinya masih normal. Menurut Sutopo, jika sudah kritis, maka posisi Siaga 2 dan Siaga 1 adalah warning tertinggi yang menyatakan banjir besar.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu waspada. Ia menilai, hujan ekstrem di Jakarta berpeluang terjadi pada Januari hingga awal Februari 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News