kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Menteri PU: Banjir akibat pemanasan global


Kamis, 16 Januari 2014 / 10:04 WIB
Menteri PU: Banjir akibat pemanasan global
ILUSTRASI. Drakor Mimicus, merupakan drakor yang ceritakan lika-liku kehidupan remaja di sebuah sekolah seni dalam menghadapi rumor peniru gaya atau mimicus.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto menerangkan salah satu penyebab banjir yang terjadi pada beberapa daerah di Indonesia termasuk DKI Jakarta, adalah terjadinya cuaca ekstrim akibat pemanasan global.

"Pemanasan global disebabkan efek rumah kaca," ujar Djoko Kirmanto di kantor Kementerian PU, Rabu (15/1).

Selain itu Djoko menilai maraknya alih fungsi lahan, juga menyebabkan semakin menyempitnya daerah resapan air. Djoko menyebutkan lebar sungai yang terus menyempit karena endapan erosi serta tumpukan sampah dalam jumlah yang sangat besar sebagai faktor penyebab banjir lainnya.
 
Berbicara mengenai banjir di DKI Jakarta, Djoko Kirmanto mengatakan sudah ada rencana induk untuk penanganan banjir secara komprehensif. Berdasarkan rencana induk tersebut, dijabarkan tugas dan kewajiban masing-masing dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
 
“Semua sudah jelas dan dikoordinasikan oleh Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air. Tapi memang jika koordinasinya belum baik ini menjadi tugas Kementerian PU untuk terus mendorongnya," papar Djoko
 
Sedangkan untuk perbaikan tanggul Latuharhari yang sempat terjadi kerusakan akibat banjir pada tahun lalu, Kementerian PU menargetkan rehabilitasi akan rampung pada akhir bulan ini. Saat ini Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane tengah mengerjakan parafet karet pada tanggul tersebut.
 
"Mungkin petunjuk teknisnya belum jelas, ini yang akan kita lakukan,” jelas Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×