Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, awal musim hujan di Indonesia terjadi pada September, Oktober, dan November 2024.
Beberapa wilayah yang mengalami awal musim hujan pada September 2024 adalah pesisir timur laut Sumatera Utara, Riau bagian selatan, Jambi, sebagian Bengkulu, Sumatera Selatan bagian barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, dan sebagian Papua.
Kemudian, wilayah yang masuk awal musim hujan pada Oktober 2024 adalah sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian besar Kalimantan, pesisir barat Sulawesi Selatan, pesisir utara Sulawesi Utara, Maluku Utara, sebagian kecil Maluku, dan Papua Barat.
Sementara awal musim hujan yang terjadi pada November 2024 meliputi Lampung bagian selatan, Jawa bagian timur, sebagian besar Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Merauke bagian selatan.
Baca Juga: Begini Strategi AALI Hadapi Sejumlah Tantangan di Tahun 2024
“Bervariasinya pola curah hujan di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara bersamaan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Kamis (19/9/2024).
Lantas, kapan puncak musim hujan 2024/2025 di Indonesia?
Kapan puncak musim hujan Indonesia 2024/2025? Dwikorita mengatakan, puncak musim hujan Indonesia secara umum terjadi pada dua periode, yakni November hingga Desember 2024 dan Januari sampai Februari 2025.
Puncak musim hujan pada November hingga Desember 2024 terjadi di 333 ZOM atau 43,35 persen yang meliputi wilayah Sumatera, Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan.
Sedangkan, puncak hujan yang terjadi pada Januari-Februari 2025 berlangsung di 250 ZOM atau 35,77 persen wilayah. Wilayah yang bakal mengalami puncak musim hujan pada periode tersebut adalah Lampung, Jawa bagian utara, sebagian kecil Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan sebagian besar Papua.
Prediksi curah hujan 2024-2025
Dalam konferensi pers yang sama, Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan, curah hujan secara umum selama musim hujan 2024/2025 diprediksi mencapai intensitas menengah hingga sangat tinggi.
Namun, ada beberapa wilayah yang curah hujannya berada di kategori rendah atau di bawah 50 mm/bulan pada Oktober 2024 hingga Maret 2025. Berikut rincian:
Oktober 2024
- Pesisir utara Banten hingga Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Sebagian besar Jawa Timur
- Sebagian kecil Bali
- Sebagian NTB dan NTT
- Sebagian kecil Sulawesi Selatan
- Sebagian Sulawesi Tenggara
- Sebagian kecil Sulawesi Tengah.
November 2024-Januari 2025:
- Sebagian kecil Sulawesi Selatan
- Sebagian Sulawesi Tenggara
- Sebagian kecil Sulawesi Tengah.
Februari-Maret 2025:
- Sebagian kecil pesisir timur
- Sumatera Utara
- Sebagian kecil Riau
- Sebagian Sulawesi Tengah
- Sebagian Sulawesi Selatan. Papua Barat.
Terkait datangnya musim hujan 2024/2025, Ardhasena menjelaskan, indeks ENSO pada Dasarian I September dalam kondisi netral dan diprediksi muncul La Nina lemah pada Oktober 2024.
Untuk diketahui, ENSO atau El Nino-Southern Oscillation definisikan sebagai anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.
Selain ENSO, BMKG juga mengamati indeks IOD pada Dasarian I September dalam kondisi netral.
BMKG dan beberapa pusat iklim dunia memprediksi IOD Netral bertahan hingga awal 2025. IOD atau Indian Ocean Dipole didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.
Itulah prediksi BMKG soal kapan puncak musim hujan 2024/2025.
Baca Juga: Kapan Awal Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia? Cek Penjelasan BMKG
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Terjadi November 2024-Februari 2025, di Mana Saja?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/09/20/110000165/bmkg-sebut-puncak-musim-hujan-terjadi-november-2024-februari-2025-di-mana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News