Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penyebab Cuaca Ekstrem Desember 2025 hingga Februari 2026
Cuaca ekstrem ini dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer. Dikutip dari akun Instagram resmi BMKG, @infobmkg, sistem cuaca dan lautan Indonesia pada periode tersebut terpantau sangat aktif.
Berikut penyebab hujan lebat hingga angin kencang pada akhir 2025 dan awal 2026:
Fenomena angin Monsun Asia
Pada Desember 2025, angin Monsun Asia mulai menguat, terlihat dari kecepatan angin di Laut China Selatan hingga perairan Natuna yang mencapai lebih dari 18 km/jam.
- Gelombang alun (swell)
Wilayah yang menghadap Samudra lepas seperti perairan barat Sumatra dan selatan Jawa–NTT menerima gelombang kiriman dari tengah samudra. Tinggi gelombang bertahan pada kategori sedang hingga tinggi (lebih dari 1,5 meter).
- Siklon tropis
Siklon tropis berpotensi muncul di belahan bumi selatan pada Desember 2025–Januari 2026. Dampaknya, angin menguat dan gelombang meningkat, terutama di selatan Indonesia. Puncaknya terjadi Januari 2026 ketika Monsun Asia mencapai kekuatan maksimal.
Memasuki Februari 2026, angin Monsun Asia mulai melemah. Hal ini ditandai dengan kecepatan angin di perairan dalam yang turun ke kisaran 7–19 km/jam.
Tonton: Penjualan Mobil Anjlok 10,6%, Menperin Usul Insentif untuk Selamatkan Industri Otomotif
Kesimpulan
BMKG memproyeksikan cuaca ekstrem di Indonesia akan berlangsung hingga Februari 2026, dengan puncak terjadi pada Desember 2025–Januari 2026. Kombinasi Monsun Asia, siklon tropis, gelombang atmosfer, dan gelombang alun membuat hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi lebih sering terjadi. Sejumlah wilayah, terutama Jawa, Bali–NTT, Sulawesi Selatan, dan pesisir utara Jawa, menjadi kawasan paling rentan terhadap hujan ekstrem, banjir, hingga banjir rob. BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan, terutama menjelang periode libur Nataru.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026, Ini Daerah Terdampak".
Selanjutnya: Prediksi BI Rate 2026: Suku Bunga Bisa Turun 50 Bps
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













