kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.059   74,66   1,07%
  • KOMPAS100 1.056   15,52   1,49%
  • LQ45 830   12,90   1,58%
  • ISSI 213   1,03   0,49%
  • IDX30 423   7,36   1,77%
  • IDXHIDIV20 510   7,89   1,57%
  • IDX80 120   1,78   1,50%
  • IDXV30 125   0,71   0,57%
  • IDXQ30 141   2,12   1,52%

BKPM tak siap, Jokowi minta Kemko Perekonomian jalankan OSS


Kamis, 07 Juni 2018 / 13:00 WIB
BKPM tak siap, Jokowi minta Kemko Perekonomian jalankan OSS
ILUSTRASI. Menko Perekonomia Darmin Nasution


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa sistem perizinan terpadu berbasis elektronik atau Online Single Submission (OSS) bakal berjalan dulu di Kemenko Perekonomian sebelum diambil alih oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hal ini atas usulan Presiden Joko Widodo.

Menurut Darmin, serba-serbi untuk pelaksanaan OSS ini sudah selesai mulai dari infrastruktur hingga satgasnya. Namun, BKPM sendiri sebagai pelaksananya belum siap.

“Memang BKPM kelihatannya tidak siap. Harus ubah organisasi dulu, SDM, anggarannya saja tidak punya,” ujar Darmin di Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (7/6).

“Mau tidak mau kantor Kemenko Perekonomian mulai melaksanakannya dalam waktu cepat supaya minat investasi meningkat lebih cepat,” kata dia.

Darmin bilang, oleh karena itu, Kemenko Perekonomian pada tahun 2019 mengajukan kebutuhan tambahan anggaran. Total anggaran yang diajukan kepada Banggar sebesar Rp 482,6 miliar. Rinciannya, untuk program koordinasi kebijakan bidang perekonomian sebesar Rp 318,7 miliar, dan program dukungan managemen dan tugas teknis lainnya sebesa Rp 163,9 miliar.

Pada dasarnya, pagu yang dibutuhkan tanpa adanya tambahan sebesar total Rp 414,1 miliar di mana untuk program koordinasi bidang perekonomian sebesar Rp 265,3 miliar sedangkan untuk program dukungan managemen dan tugas teknis lainnya Rp 148,7 miliar.

“Kebutuhan tambahan alokasi anggaran tahun 2019 adalah sebesar Rp 68,5 miliar,” ujar Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×