Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - DAVOS. Perusahaan asal Jerman, Siemens Group menyatakan ketertarikannya untuk terlibat dalam investasi di ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang dijumpai oleh Chief Executive Officer (CEO) Siemens Cedrik Neike pada World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss yang berlangsung selama 19-23 Januari 2020.
“Saya menghargai kontribusi Siemens dalam berinvestasi di Indonesia. Dan pemerintah terbuka bila Siemens ingin berpartisipasi di ibu kota baru," ujar Bahlil dalam keterangan resminya yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/1).
Kepada Bahlil, Cedrik bilang, produk Siemens sudah dikenal di masyarakat Indonesia. Terbukti kini Siemens juga memiliki proyek pembangkit listrik terkait proyek Belt Road Initiative (BRI) mobile power plant 360 MW. Untuk ini, Siemens kerja sama dengan PT PLN (Persero).
Baca Juga: Kepala BKPM: 12 paket regulasi kemudahan investasi tinggal finalisasi
Terkait industri 4.0, perusahaan yang berpengaruh di bidang elektrifikasi, otomatisasi, dan digitalisasi tersebut juga telah bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian untuk kerja sama pelatihan vokasional.
Oleh karena itu, Siemens pun berminat untuk berperan lebih besar dalam pembangunan ibukota baru terkait dengan smart city. "Jerman (Siemens) ingin punya kerja sama dengan Indonesia, seperti halnya pernah dengan Vietnam dan Mesir," tutur Cedrik.
Menanggapi minat itu, Bahlil mengatakan, Indonesia masih sangat terbuka dengan berbagai pihak dan negara untuk berpartisipasi dalam pengembangan ibukota baru.
Baca Juga: Apa yang membuat investor tak realisasikan investasinya di Indonesia?
"Kalau Siemens serius, maka akan jadi salah satu deliverables di Hannover Messe. Siemens akan bekerja sama dengan pemerintah Indonesia. Saya harap Siemens bentuk tim kecil dengan BKPM untuk merealisasikan perannya di Ibu Kota baru," tandas Bahlil.
Selain Siemens, Bahlil juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Founder WEF Klaus Schwab, serta delapan pimpinan korporasi global lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News