Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan ada empat puluh perusahaan asing yang berpotensi menanamkan investasinya di dalam negeri. Dia bilang ini merupakan relokasi investasi China yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang.
Untuk itu, internal BKPM telah membuat satuan tugas (Satgas) untuk menogesiasi langsung agar dana investor tersebut bisa mengalir ke dalam negeri. Dari 40 perusahaan ini di antaranya bergerak di sektor manufaktur, energi, dan lain-lain.
Baca Juga: Tingkatkan investasi, BKPM minta anggaran Rp 509 miliar
Bahlil menyampaikan di tengah pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) berdampak sistemik, masif, dan terstruktur terhadap ekonomi berbagai negara, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di China mengambil langkah keluar dari negeri tirai bambu tersebut.
Peluang inilah yang dirasa perlu dimanfaatkan oleh BKPM dan pemerintah. Kendati demikian, kendala BKPM adalah terkait anggaran. Sebab, dalam upaya jemput bola itu, BKPM membutuhkan modal anggaran sebesar Rp 120 miliar. Dus, dari total 40 perusahaan, anggaran masing-masing sebesar Rp 3 miliar.
“Jadi yang Rp 3 miliar ini yang kita hunting nanti bukan 40 peruhsahaan, tetapi lebih dari itu bisa sampai dengan 300 perusahaan,” kata Bahlil dalam Rapat Kerja (Raker) BKPM dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (23/6).
Baca Juga: Bentuk satgas khusus tangani relokasi investasi, BKPM minta anggaran Rp 20 miliar
Bahlil curhat, anggaran yang minim telah menghambat pendekatan BKPM dengan sejumlah investor asing. “Pantesan kalau negosiasi dengan negara-negara lain ini juga tidak ada kesepakatan, karena mereka juga malas. Untuk negosiasi dengan negara lain harus marketing intelligent, harus jalan dulu melihat apa kelebihan dan kelemahan di sana. Kemudian negara kita mau bawa apa,” ujar Bahlil.