kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM fasilitasi kerja sama Pos Logistik Indonesia dengan investor Thailand


Rabu, 14 Oktober 2020 / 17:00 WIB
BKPM fasilitasi kerja sama Pos Logistik Indonesia dengan investor Thailand
ILUSTRASI. Kerjasama antara investor Thailand dan Indonesia yang disaksikan BKPM


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi minat investor asal Thailand di bidang usaha industri dan perkebunan gula dan industri garam. Total nilai investasi untuk kedua industri ini mencapai US$ 320 juta.

Lebih rinci, untuk bidang industri dan perkebunan gula sebesar US$ 200 juta. Dan industri garam dengan nilai investasi sebesar US$ 120 juta. 

Pengembangan investasi di bidang usaha industri dan perkebunan gula ini akan memiliki kapasitas produksi 1,5 juta metrik ton (MT) per tahun. Sementara, pengembangan industri garam memiliki kapasitas produksi 2,2 juta MT per tahun.

Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk merealisasikan rencana investasinya, beberapa perusahaan afiliasi investor Thailand tersebut menandatangani nota kesepahaman dengan PT Pos Logistik Indonesia dalam kerja sama layanan logistik bagi produk-produk yang dihasilkan. 

Baca Juga: Misteri keberadaan draf final UU Cipta Kerja akhirnya terungkap!

Penandatanganan disaksikan langsung oleh Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi dan Staf Khusus bidang Ekonomi Makro BKPM Eka Sastra di Kantor BKPM, Jakarta (12/10). 

Dalam sambutannya, Imam apresiasi atas rencana kerja sama yang merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Menurut dia, rencana kerja sama pengembangan industri gula dan garam ini tidak hanya untuk penguatan sektor industri saja, akan tetapi juga dalam rangka substitusi impor, sehingga dapat memberikan multiplier effects bagi Indonesia.

“Permintaan dari BKPM, tolong libatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di daerah lokasi investasi, baik sebagai supply chain maupun supplier, agar rembesan investasi ini bisa dinikmati di daerah. Sehingga perusahaan lokal juga mendapatkan keuntungan dari adanya investasi ini. Kami tidak ingin sentra ekonomi hanya di pusat, tapi juga harus didorong di daerah. Minimal 20% kegiatan supply chain-nya diberikan kepada daerah, dengan catatan perusahaan lokal yang memiliki kapabilitas, kapasitas, dan ekuitas,” kata Imam dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (14/10).

Selain itu, optimalisasi penyerapan tenaga kerja di lokasi investasi juga sangat diperlukan. BKPM akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di lokasi usaha, terkait kesiapan jumlah tenaga kerja lokal yang dapat diserap dengan adanya investasi ini.




TERBARU

[X]
×