kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

BKF: Penguatan Rupiah Belum Tentu Menghemat Anggaran


Rabu, 11 Agustus 2010 / 15:10 WIB
BKF: Penguatan Rupiah Belum Tentu Menghemat Anggaran


Reporter: Irma Yani Nasution | Editor: Edy Can

JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belum tentu menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sebab, utang pemerintah tidak dalam mata uang dollar Amerika Serikat saja.

Pjs Kepala BKF Agus Supriyanto menerangkan utang pemerintah juga ada dalam mata uang lain. Karena itu, dia mengatakan, potensi penghematan bisa terjadi jika rupiah juga menguat terhadap mata uang lain. "Tapi, kalau tidak, dia mengatakan, ada penambahan biaya sehingga harus dihitung dulu," katanya kepada KONTAN, Rabu (11/8).

Agus menjelaskan sebagian besar utang yang jatuh tempo tahun ini memang dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Perinciannya, 50% dalam mata uang dolar Amerika Serikat, 40% dalam yen dan sisanya dalam mata uang lain.

Sebelumnya, Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan penguatan rupiah akan berdampak pada APBN. Ekonom ADB Edimon Ginting mengatakan, penguatan rupiah akan mengurangi nilai utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×