kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis pemasok sembako bansos: Besar komisi dan pungutan daripada keuntungan


Rabu, 16 Desember 2020 / 14:08 WIB
Bisnis pemasok sembako bansos: Besar komisi dan pungutan daripada keuntungan
ILUSTRASI. Penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang hasil suap saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari.


Reporter: Barly Haliem, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

Di sisi lain, berbagai potongan juga nyaris menggerus habis keuntungannya. Realisasi keuntungan yang dia dapat sekitar Rp 90 juta atau Rp 4.500 per paket. Porsi itu setara 1,5% dari anggaran per paket dari Kemsos.Nilai keuntungan itu pun masih harus dibagi dengan   kolega maupun kongsinya “Lebih gede komisinya daripada untungnya,” kata sumber tersebut.

Dus, apakah masih mau ikut proyek pengadaan bansos lagi? “Saya kapok, enggak mau lagi-lagi!”  tandas pria paruh baya itu.

Sampai berita ini diturunkan, KONTAN tidak berhasil mendapatkan konfirmasi dari Juliari maupun tersangka lainnya, dan pengacaranya.  

Baca Juga: Pemerintah alokasikan anggaran untuk Bansos sebesar Rp 408,8 triliun di tahun 2021

Harus diusut tuntas

Pelaksana tugas Menteri Sosial Muhadjir Effendy belum bersedia berkomentar terkait dengan dugaan besaran fee bansos yang bisa melebihi dari 10% per paket. Dia juga belum menjelaskan langkah-langkah yang akan diambil untuk menuntaskan dugaan korupsi bansos ini. “Saya sedang mempelajari dan mengidentifikasi masalah,” kata Muhadjir yang juga menjabat Menko Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Dugaan korupsi dan aliran dana bansos sembako ini memang harus diungkap  dan diusut tuntas  agar semuanya menjadi terang benderang. Sebab, dugaan dana yang dikorupsi tersebut berkaitan langsung dengan bantuan sosial untuk kalangan miskin, serta dalam situasi krisis akibat pandemi Covid-19.

Alex Marwata, Wakil Ketua KPK, memastikan sekecil apapun informasi terkait kasus tersebut bakal ditelusuri KPK, termasuk juga yang datang dari MAKI.
"Setiap ada informasi bakal kami dalami, karena dalam proyek tersebut terdapat 272 kontrak," katanya, Senin (14/2).

KPK juga akan mendalami  informasi lain yang menyebutkan fee yang didapat dari bansos paket sembako lebih besar lagi. Juga  ada kemungkinan pihak terkait membuat perusahaan dadakan untuk bisa terlibat dalam proses pengadaan barang tersebut.

Dari informasi tesebut, penyidik baru bisa melangkah lebih jauh lagi. Misalnya ternyata memang benar bahwa terjadi penggelembungan harga paket sembako, Selain di bansos untuk Jabodetabek, KPK juga mulai menyisir bentuk bansos lainnya yang ada di luar Jabodetabek karena ada laporan dari masyarakat soal kualitas dari bansos tersebut yang tidak memadai.

Selanjutnya: Inilah jenis bansos warga miskin di kasus korupsi Mensos Juliari Batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×