kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisa berujung perombakan direksi, evaluasi pada 142 BUMN ditargetkan selesai di 2020


Selasa, 19 November 2019 / 11:07 WIB
Bisa berujung perombakan direksi, evaluasi pada 142 BUMN ditargetkan selesai di 2020
ILUSTRASI. Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Kementerian BUMN menargetkan evaluasi atas 142 BUMN akan selesai dilakukan pada tahun depan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian BUMN menargetkan evaluasi atas 142 BUMN akan selesai dilakukan pada tahun depan, dari evaluasi tersebut selanjutnya akan diambil tindakan untuk perombakan direksi bila diperlukan.

"Semua BUMN akan dievaluasi dan dilakukan perubahan juga, targetnya 2020 sudah dilakukan evaluasi semua BUMN. Kalau jajaran direksi kinerjanya jelek, akan diganti tapi kalau kinerjanya bagus, akan dipertahankan," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).

Baca Juga: Selamatkan Asuransi Jiwasraya, ada investor yang akan masuk

Kementerian BUMN menyebutkan, saat ini ada lima BUMN yang menjadi perhatian pemerintah yakni PT Bank Mandiri, PT Bank Tabungan Negara, Pertamina, Perusahaan Listrik Negara dan Inalum.

Kelima BUMN ini menjadi fokus pemerintah karena posisi direktur utama yang kosong. Dirut Bank Mandiri yang sebelumnya dipegang oleh Kartika Wirjoatmodjo dan Inalum yang sebelumnya dipimpin oleh Budi Gunadi Sadikin kosong karena keduanya telah ditunjuk sebagai wakil menteri BUMN.

Sedangkan dirut BTN kosong setelah Suprajarto yang dipilih dari hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menolak posisi tersebut karena tidak ada komunikasi dari kementerian BUMN sebelumnya.

Menurut Herman Khaeron, anggota komisi VI DPR RI dari fraksi Demokrat, menyehatkan BUMN menjadi sangat penting di tengah-tengah pelemahan perekonomian domestik akibat kondisi global.

Baca Juga: DPR minta OJK segera tunjuk investor untuk Bank Muamalat

Serta adanya risiko defisit transaksi berjalan yang masih menghantui, dengan BUMN yang sehat diharapkan mampu menopang kebutuhan fiskal dan anggaran negara yang semakin efisien ke depannya.




TERBARU

[X]
×