Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memastikan kesiapan fasilitas produksi vaksin Covid-19 dari Sinovac. Pihaknya sudah menyiapkan dua fasilitas produksi dengan kapasitas 250 juta dosis dalam setahun.
Adapun satu fasiltas produksi Bio Farma yaitu Gedung Satu sudah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada akhir tahun 2020 lalu. Adapun gedung dua saat ini sedang proses sertifikasi CPOB dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kemarin kita juga dapatkan izin darurat dan sertifikat halal dari MUI. Insya Allah isu besar soal izin dan kehalalan vaksin ini sudah diselesaikan, sekarang kita masih butuh komunikasi ke masyarakat lebih luas karena vaksin ini bukan berarti orang yang divaksin aman infeksi virus tetapi juga kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan," terang Honesti dalam Rapat Kerja (Raker) Kementerian Kesehatan, BPOM dan Bio Farma dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (12/1).
Selain itu, Bio Farma juga sudah menyiapkan storage atau penyimpanan khusus. Dimana untuk urusan penyimpanan vaksin memerlukan perlakuan khusus untuk menjaga mutu, yaitu dengan suhu 2 hingga 8 derajat celcius.
Baca Juga: Bio Farma sebut ruang pendingin cukup untuk simpan vaksin corona Sinovac
"Kita memiliki sekitar ada 10 cold room. Untuk vaksin Covid ini kita sudah siapkan empat cold room dengan masing-masing kapasitas 8 juta lebih vial, satu vial itu ada sekitar 10 dosis jadi ada 80 juta dosis di 10 cold room ini," kata Honesti.
Bio Farma memastikan cold room yang dimiliki masih mampu menampung kapasitas lebih sebagai penyimpanan vaksin yang terstandarisasi. Selain itu, Honesti menambahkan, monitoring penyimpanan vaksin di fasilitas produksi Bio Farma sudah dilengkapi dengan teknologi.
Dimana monitoring penyimpanan dapat dipantau dari manapun dan kapanpun secara mobile. "Ini agar memastikan tidak ada kejadian luar biasa, misal perubahan suhu yang menyebabkan vaksin tidak sesuai dengan standar," jelasnya.
Kemudian dari sisi distribusi vaksin sendiri Bio Farma sudah mendesain suatu aplikasi yang bersifat end-to-end mulai dari proses produksi sampai nanti distribusi vaksin covid-19.
"Kami menyiapkan satu command center di Bandung dimana semua orang bisa melihat proses bagaimana produksi dari vaksin ini, proses distribusinya vaksinasinya bisa kita pastikan bahwa masyarakat akan mendapatkan vaksin yang berkualitas. Kita membuat suatu sistem yang menghindari terjadinya pemalsuan sehingga memang masyarakat dapat mendapatkan vaksin yang sesuai dengan rekomendasi dari Badan POM," ungkapnya.
Baca Juga: Besok ingin lihat Presiden Jokowi disuntik vaksin corona? Saksikan via live streaming