kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   5,00   0,03%
  • IDX 7.138   43,70   0,62%
  • KOMPAS100 1.041   11,11   1,08%
  • LQ45 813   10,39   1,29%
  • ISSI 223   0,75   0,34%
  • IDX30 424   4,98   1,19%
  • IDXHIDIV20 503   1,43   0,29%
  • IDX80 117   1,42   1,23%
  • IDXV30 119   -0,10   -0,08%
  • IDXQ30 139   1,46   1,06%

BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 stagnan 5,05%


Kamis, 24 Oktober 2019 / 17:45 WIB
BI proyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2019 stagnan 5,05%
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi para Deputi Gubernur BI hadir pada jumpa pers pemaparan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (24/10). RDG BI pada 23-24 Oktober 2019 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Rever


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi dunia yang belum kondusif dan makin melambat berimbas pada pertumbuhan ekonomi domestik.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi sepanjang pada kuartal III-2019 stagnan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yaitu hanya 5,05%. 

“Pemantauan kami dari berbagai indikator memang kecenderungan pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga akan di sekitar 5,05%,” tutur Gubernur BI Perry Warjiyo usai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (24/10). 

Baca Juga: Ini alasan BI pangkas suku bunga acuan empat kali berturut-turut

Di sisi domestik, BI memandang pertumbuhan ekspor sedikit membaik meski masih mengalami kontraksi di tengah permintaan global dan harga komoditas yang menurun. 

Perry mengatakan, perbaikan ekspor sebagian dipengaruhi oleh beberapa produk ekspor manufaktur seperti ekspor kendaraan bermotor ke negara ASEAN dan ekspor perhiasan, khususnya emas, yang tumbuh positif. 

Kendati begitu, pertumbuhan investasi non-bangunan belum menggembirakan. Tambah lagi, BI melihat pertumbuhan konsumsi di kuartal ketiga tak sekencang kuartal-kuartal sebelumnya. 

“Masalahnya triwulan ketiga itu sudah tidak ada lagi pengeluaran berkaitan pemilu yang mendorong pertumbuhan LPNRT seperti di kuartal I dan II. Jadi, konsumsi rumah tangga benar-benar hanya berasal dari  disposable income,” ujar pimpinan bank sentral itu. 

Baca Juga: BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5% hari ini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×