Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) yakin, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan membaik di sisa tahun ini. Perkiraan itu berangkat dari harapan defisit neraca perdagangan migas akan mengecil, setelah pada Juli 2013 lalu mencatat defisit yang besar akibat besarnya impor migas untuk penambahan stok dalam mengantisipasi hari raya Idul Fitri.
“Kondisi ini kemudian berdampak pada berkurangnya defisit transaksi berjalan yang secara gradual diperkirakan terus menurun, lebih kecil dari defisit yang terjadi pada triwulan II-2013,” ujar Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia, DIfi A Johansyah, Kamis (12/9).
Penurunan defisit transaksi berjalan juga dipengaruhi melemahnya permintaan domestik dan berbagai kebijakan untuk menekan impor.
Sementara itu, neraca modal dan finansial diperkirakan surplus yang besar didorong oleh arus masuk investasi langsung asing (FDI) dan juga investasi portofolio sehingga masih memadai untuk membiayai defisit pada transaksi berjalan.
Bank Indonesia juga menilai kondisi utang luar negeri swasta masih cukup sehat karena banyak ditopang komposisi utang dengan tenor jangka panjang dan didominasi oleh perusahaan yang berorientasi ekspor.
Cadangan devisa pada akhir Agustus 2013 tercatat sebesar US$93 miliar, relatif stabil dari posisi pada akhir Juli 2013 sebesar US$92,7 miliar. Cadangan devisa pada akhir Agustus tersebut setara dengan 5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News