kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

BI tetap optimistis Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2020 akan surplus


Selasa, 09 Februari 2021 / 20:57 WIB
BI tetap optimistis Neraca Pembayaran Indonesia tahun 2020 akan surplus
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih optimistis Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di keseluruhan tahun 2020 akan mencetak surplus. 

“Didukung dengan NPI pada kuartal IV-2020 yang nantinya juga surplus. Sehingga NPI di keseluruhan tahun lalu masih akan surplus,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (9/2) via video conference

Tak hanya itu, kinerja positif neraca transaksi berjalan pada kuartal IV-2020 juga diperkirakan masih akan berlanjut, setelah pada kuartal III-2020 neraca transaksi berjalan mencetak surplus US$ 1,0 miliar atau setara 0,4% dari PDB. 

Baca Juga: Anggaran PEN 2021 membengkak lagi menjadi Rp 627,96 triliun, ini rinciannya

Sehingga secara keseluruhan di tahun 2020, defisit neraca transaksi berjalan atau currenct account deficit (CAD) diperkirakan akan berada di kisaran 0,5% dari PDB. 

Kemudian, aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik kembali berlanjut. Pada kuartal IV-2020, tercatat net inflow di investasi portofolio sebesar US$ 2,1 miliar sehingga dengan demikian, net inflow di sepanjang tahun 2020 sebesar US$ 9,45 miliar. 

Posisi cadangan devisa (cadev) hingga akhir Desember 2020 pun menggendut. BI mencatat, cadangan devisa hingga akhir Desember 2020 sebesar US$ 135,9 miliar atau setara pembiayaan 10,2 bulan impor atau 9,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standard kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

Baca Juga: Hutama Karya bidik kontrak baru Rp 21 triliun di 2021

Dengan kondisi tersebut, BI juga masih yakin prospek nilai tukar rupiah akan semakin berdaya ke depannya. Selain karena masih bergerak sesuai dengan fundamentalnya, rupiah pun masih memiliki bantalan utama berupa cadangan devisa yang tambun. 

Selanjutnya: Kadin sebut kalangan pengusaha antusias ikuti program vaksinasi gotong royong

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×