kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

BI: SRBI Instrumen Pasar yang Likuid, bukan Saingan Kredit


Rabu, 24 Juli 2024 / 06:00 WIB
BI: SRBI Instrumen Pasar yang Likuid, bukan Saingan Kredit
ILUSTRASI. Bank Indonesia menegaskan bahwa SRBI bukan saingan kredit. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/05/2024


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID-SUMBA. Penempatan dana pada Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI) kian gemuk. Terutama, penempatan dana oleh perbankan.

Catatan BI, hingga Juni 2024 kepemilikan SRBI oleh perbankan mencapai Rp 461,29 triliun, setara 63,97% dari total SRBI. Angka tersebut naik signifikan dibanding posisi saat kali pertama SRBI diterbitkan pada September 2023 lalu, yakni sebesar Rp 66,5 triliun.

Hal ini memicu spekulasi perbankan lebih memilih menempatkan dananya pada instrumen tersebut, dibandingkan menyalurkan kredit. Terlebih, SRBI menawarkan bunga yang menarik, yakni di atas 7%.

Baca Juga: Bank Tampik Ngerem Kredit Demi SRBI

Per 12 Juli 2024 misalnya, SRBI tenor enam, sembilan dan 12 bulan masing-masing menawarkan tingkat bunga sebesar 7,3%, 7,39%, dan 7,43%.

Pada November tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengingatkan perbankan untuk tidak banyak memarkirkan dananya di surat berharga, termasuk di SRBI. Jokowi ingin, perbankan mendorong penyaluran kredit untuk memutar uang di sektor riil. Saat itu, penyaluran kredit perbankan memang hanya sekitar 10%.

Meski demikian, Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Ramdan Denny Prakoso menegaskan bahwa SRBI bukan saingan kredit. Ia menyebut, SRBI merupakan instrumen pasar yang likuid.

"SRBI bukan kompetisi dari kredit. Sepanjang belum ada tempat kredit, dia (dana perbankan) boleh ditempatkan di SRBI. Jika dia dapat kredit, bank gampang sekali jual," kata Denny, Senin (22/7).

Baca Juga: Inflasi dan Suku Bunga Global Diprediksi Turun, Efeknya Positif ke Arus Modal Masuk

Kepala Grup Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Nugroho Joko Prastowo menambahkan, tujuan perbankan sebagai entitas bisnis usaha adalah profit. Sementara itu, margin terbesar perbankan, berasal dari penyaluran kredit. Dengan demikian, margin penempatan dana di instrumen moneter seperti SRBI tidak sebesar margin penyaluran kredit.

Catatan BI, total penerbitan SRBI hingga sejak September 2023 hingga 19 Juli 2024 mencapai Rp 796 triliun. Dari angka itu, porsi investor dalam negeri mencapai 71% dan 29% sisanya dimiliki oleh asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×