Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyadari kalau pandemi Covid-19 yang tengah membelenggu Indonesia tak hanya berdampak pada sektor kesehatan dan ekonomi, tetapi juga kepada sektor kesehatan.
Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono pun mengungkapkan, kalau saat ini banyak universitas maupun sekolah yang berjuang untuk tetap melangsungkan kegiatan belajar mengajar di tengah keterbatasan tatap muka.
Apalagi, saat ini belum semua masyarakat sudah bisa menerima digitalisasi akibat berbagai kendala. Untuk itu, Indonesia mesti cepat berbenah dalam menyiapkan diri untuk menyambut digitalisasi. “Berbagai tantangan mahasiswa di era digitalisasi semakin besar. Metode pembelajaran jarak jauh, tidak meratanya infrastruktur kepemilikan dan dukungan sarana prasarana, termasuk literasi digitalisasi. Ini perlu dipikirkan,” kata Doni dalam pertemuan virtual, Rabu (30/9).
Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian (M2) meningkat pada Agustus 2020
Sebagai salah satu upaya, Doni pun mengatakan kalau BI hadir dengan bantuan berupa beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi. Ini dengan harapan, bantuan tersebut mampu untuk menjadi salah satu suntikan semangat agar kegiatan belajar mengajar tetap lancar.
Selain itu, ini juga sebagai wujud dari fokus utama bank sentral, yaitu program pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM) unggul dengan beasiswa dan berbagai program peningkatan kapasitas SDM dalam era digital.
Pada hari ini pun BI menyalurkan beasiswa kepada 2.200 mahasiswa dari 39 perguruan tinggi. Dengan itu, berarti BI dari tahun 2011 hingga kini telah menyalurkan beasiswa kepada 175 perguruan tinggi dengan jumlah penerima mencapai lebih dari 25 ribu mahasiswa.
Selanjutnya: Tahun depan, target pertumbuhan ekonomi 5%, apa penopangnya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News