Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan dalam sepekan terakhir, kurs rupiah tertekan. Hal itu disebabkan meningkatkan kebutuhan akan dollar Amerika Srerikat (AS) karena memasuki musim pembagian dividen,.
epala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, meningkatnya kebutuhan Dollar Amerika Serikat (AS) memicu Rupiah melemah. "Pada Mei-Juni untuk membagi dividen bunga dan sebagainya," jelas Onny di Gedung BI, Kamis (2/5).
Seiring dengan itu, Rupiah melemah juga karena sentimen risk-off yang masih mewarnai pasar keuangan global. Hal ini sejalan dengan rilis data ekonomi negara maju yang memperkuat kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dan turunnya inflasi serta berlanjutnya pelemahan nilai tukar Argentina yakni Peso dan Turki yakni Lira.
"Sentimen risk off memicu pelemahan indeks saham global diikuti penguatan tajam nilai tukar Dollar AS naik ke level tertinggi sejak Mei 2017," imbuh dia.
Di sisi lain, Onny menjelaskan kebijakan BI menahan suku bunga acuan adalah upaya untuk mempertahankan nilai tukar Rupiah agar tidak kembali tertekan. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga daya tarik pasar keuangan dalam negeri sehingga ada aliran modal asing yang masuk dan bisa menjaga ketersediaan Dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News