kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

BI Sebut Ada Peluang dari Kebijakan Perang Tarif Trump, Apa Itu?


Jumat, 07 Februari 2025 / 15:16 WIB
BI Sebut Ada Peluang dari Kebijakan Perang Tarif Trump, Apa Itu?
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) melihat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok bisa menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-BANDA ACEH. Bank Indonesia  (BI) melihat perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok bisa menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Juli Budi Winantya mengatakan, salah satu  peluang terbesar yang bisa diambil adalah pengambilalihan pangsa ekspor yang sebelumnya dikuasai Tiongkok.

Misalnya dengan melihat produk-produk yang memiliki kesamaan dengan yang dieskpor dari Amerika Serikat (AS) dan Vietnam.

“Banyak produk-produk dari Amerika Serikat dan Vietnam, yang punya kesamaan . Apabila nanti peningkatan tarif ini diterapkan, bisa kita manfaatkan peluang untuk meningkatkan ekspor,” ucap Juli dalam acara Pelatihan Wartawan BI di Banda Aceh, Jumat (7/2).

Baca Juga: BI Sebut Arus Modal Global Cabut ke AS Bikin Kurs Dolar Makin Menguat

Selain itu, peluang lainnya datang dari potensi relokasi investasi. Dengan adanya tarif yang dikenakan terhadap produk-produk asal Tiongkok, beberapa perusahaan yang sebelumnya berbasis di negara tersebut kemungkinan akan mencari lokasi baru untuk produksi mereka.

Saat terjadi perang dagang di tahun 2018 banyak perusahaan yang melakukan relokasi dari China ke Vietnam. Namun saat ini Vietnam bukan lagi menjadi negara tujuan karena sedang mengalami surplus transaksi berjalan.

“Indonesia ada di posisi yang bagus Untuk bisa memanfaatkan peluang itu. Jadi terkait dengan Trump tadi Ada risiko dan juga di sisi lain ada peluang. Ini yang masih terus kita pantau dampaknya,” katanya.

Juli menegaskan BI akan terus memantau dampak dari kebijakan tarif ini, yang masih bersifat dinamis. 

Baca Juga: Ini Peringatan Media Pemerintah China kepada Trump Soal Perang Tarif

Beberapa negara seperti Meksiko dan Kanada saat ini masih dalam tahap negosiasi terkait tarif mereka dengan Amerika Serikat. 

Menurutnya, kebijakan tarif ini tidak semata-mata didasarkan pada pertimbangan ekonomi, tetapi juga menjadi alat bagi Amerika Serikat dalam kebijakan politik luar negerinya.

Selanjutnya: Kasus Investasi Bodong Menjerat Artis Bunga Zainal Terungkap! 2 Tersangka Ditangkap

Menarik Dibaca: Resep Pai Cokelat Mini Tanpa Oven, Renyah dan Lumer di Mulut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×