kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.263.000   -4.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.658   20,00   0,12%
  • IDX 8.184   17,84   0,22%
  • KOMPAS100 1.144   4,60   0,40%
  • LQ45 837   0,23   0,03%
  • ISSI 284   -0,42   -0,15%
  • IDX30 441   0,53   0,12%
  • IDXHIDIV20 509   0,80   0,16%
  • IDX80 128   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 138   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 140   -0,44   -0,31%

BI Ramal Volume Transaksi Ekonomi Digital Naik Jadi 147 Miliar di 2030


Kamis, 30 Oktober 2025 / 12:38 WIB
Diperbarui Kamis, 30 Oktober 2025 / 14:23 WIB
BI Ramal Volume Transaksi Ekonomi Digital Naik Jadi 147 Miliar di 2030
ILUSTRASI. BI mencatat, volume transaksi keuangan digital capai 37 miliar transaksi per tahun dan diperkirakan bisa capai 147 miliar transaksi per tahun pada 2030.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, transaksi keuangan digital di Indonesia  terus berkembang pesat, bahkan di dunia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mencatat, volume transaksi keuangan digital di Indonesia mencapai 37 miliar transaksi per tahun. Bahkan ia memperkirakan, volume transaksi tersebut akan meningkat menjadi 147 miliar transaksi per tahun pada lima tahun mendatang atau 2030.

“Kami perkirakan yang sekarang ekonomi keuangan digital volume transaksinya 37 miliar transaksi akan naik 4 kali lipat, jadi 147,3 miliar transaksi,” tutur Perry dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit & Expo 2025, Kamis (30/10/2025).

Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Qris Tap In & Out Untuk 5 Moda Transportasi di Jabodetabek

Selain volumenya, nilai transaksinya pun diperkirakan meningkat, dari yang tadinya Rp 520.000 triliun per tahun, menjadi sekitar Rp 2.080.000 triliun dalam lima tahun ke depan.

Selanjutnya, ia juga memperkirakan transaksi sistem pembayaran digital yang saat ini sekitar 13 ribu transaksi diperkirakan akan meningkat menjadi 48,6 miliar transaksi pada 2030.

“Nilainya yang tadi kurang lebih sekitar Rp 14-15 ribu triliun per tahun, kalikan 4 kali. Itulah Indonesia. Belum lagi adalah yang rinci-rinci,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa masa depan Indonesia digambarkan melalui perkiraan capaian tersebut. Saat ini, menurutnya, Indonesia telah menjadi ekonomi digital dan memiliki sistem pembayaran dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Selanjutnya: Viral Soal Sumber Air AMDK, Begini Kata BPKN dan Ketua DPD

Menarik Dibaca: Poco X7 Pro HP Gaming yang Menyematkan Sensor Sony IMX882 di Kamera Utamanya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×