Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan puncak inflasi tahun 2014 akan terjadi di bulan Juli. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistiowaty di Jakarta, Selasa (11/2).
Hendy mengungkapkan, proyeksi inflasi Juli tersebut didasarkan hasil rata-rata pergerakan inflasi dalam kurun waktu lima tahun sebelumnya. "Berdasarkan rata-rata lima tahun dari 2009 sampai 2013, inflasi paling tinggi bulan Juli dengan inflasi 1,34%," ujar Hendy Gedung BI, Jakarta, Selasa (11/2).
Berdasarkan data pola lima tahun terakhir, tercatat dalam kurun waktu lima tahun, inflasi paling tinggi terjadi di bulan Juli tahun 2013 dengan besarannya 3,29%. Hal tersebut dikarenakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah pada bulan Juni tahun 2013.
Lebih lanjut Hendy mengungkapkan, diperkirakan inflasi bulan Juli nanti akan melebihi dari rata-rata. Hal ini mengingat, pada bulan tersebut akan diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) dan mendekati hari Raya Idul Fitri.
"Iya, kemungkinan begitu. Kalau ada bulan pemilu pasti naik, dibanding biasa-biasanya. Jadi kalau ada kejadian besar yang lain, otomatis tekanan akan bertambah," jelas Hendy.
Sementara itu, BI mencatat, berdasarkan pola lima tahun terakhir, tekanan kenaikan harga mengakibatkan inflasi awal tahun naik. Namun tekanan akan mulai turun di bulan Februari sampai dengan April akan turun, kemudian meningkat pada bulan Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News