Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) memproyeksi nilai tukar rupiah di akhir tahun berada di level Rp 13.420 per dollar Amerika Serikat (AS). Posisi itu jauh melemah dibanding posisi saat ini.
Rupiah di pasar spot hari ini, Senin (11/9) pada pukul 13.32 WIB berada di level Rp 13.163 per dollar AS. Posisi itu menguat dibanding Jumat (8/9) lalu yang berada di level Rp 13.185 per dollar AS.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, proyeksi akhir tahun kurs rupiah di angka itu. Sementara hingga akhir tahun 2018 diproyeksi Rp 13.550. "Tapi kita tahu kenyataannya per hari ini di bawah Rp 13.400," kata Mirza dalam rapat kerja antara pemerintah dan Komisi XI mengenai asumsi dasar makro dalam RAPBN 2018, di DPR, Jakarta, siang ini.
Dalam APBN-P 2017, asumsi kurs rupiah dipatok sebesar Rp 13.400 per dollar AS. Sementara dalam RAPBN 2018 asumsi kurs rupiah diusulkan sebesar Rp 13.500 per dollar AS.
Angka prediksi itu memperhitungkan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS (The Fed) di tahun depan dan pengurangan stimulus moneter oleh Bank Sentral Eropa (ECB). "Pasar sedang dinamis, nanti pasar kan menemukan ekuilibriumnya sendiri," tambahnya.
Sementara itu, penguatan rupiah hari ini masih diuntungkan oleh kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tidak sekuat perkiraan sebelumnya. Namun ia mengaku, posisi rupiah itu masih di bawah nilai fundamentalnya (undervalue).
Walaupun di sisi lain, rupiah yang undervalue menguntungkan ekspor manufaktur dan mencegah impor yang tidak produktif. "Kurs terlalu kuat tidak bagus, terlalu lemah juga tidak bagus," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
