kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.924   -54,00   -0,32%
  • IDX 5.970   -25,81   -0,43%
  • KOMPAS100 846   -1,28   -0,15%
  • LQ45 671   3,20   0,48%
  • ISSI 185   -0,95   -0,51%
  • IDX30 354   1,58   0,45%
  • IDXHIDIV20 432   4,91   1,15%
  • IDX80 96   0,14   0,14%
  • IDXV30 101   -0,48   -0,47%
  • IDXQ30 118   1,45   1,25%

BI proyeksi pertumbuhan ekspor Indonesia makin terkontraksi hingga -5,6% tahun ini


Senin, 30 Maret 2020 / 19:35 WIB
BI proyeksi pertumbuhan ekspor Indonesia makin terkontraksi hingga -5,6% tahun ini
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (17/10/2019).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebanyak dua kali. Terakhir, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan proyeksi terkini terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar 4,2% - 4,6% untuk tahun 2020.

Salah satu komponen yang diperkirakan menyumbang tekanan besar bagi pertumbuhan PDB Indonesia di sisi pengeluaran adalah ekspor barang dan jasa.

Baca Juga: Ekonomi rakyat terkikis akibat virus corona, tarif listrik diharapkan turun

Dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2019 yang rilis hari ini, Senin (30/3), BI memprakirakan pertumbuhan ekspor akan terkontraksi semakin dalam yaitu sekitar -5,2% hingga -5,6% year on year, dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan tahun lalu yaitu -0,9% yoy.

Kontraksi ekspor yang mendalam, menurut BI, akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi global, penurunan volume perdagangan, dan rendahnya harga komoditas.

Baca Juga: Pandemi covid-19 berpotensi menggerus bisnis tekstil dan garmen

BI bahkan memprakirakan pertumbuhan ekonomi dunia 2020 dapat menjadi lebih rendah lagi menjadi 2,5% disertai dengan risiko ke bawah yang tetap besar.

"Terganggunya rantai suplai global (global supply chain) akibat covid-19 juga diprakirakan dapat memengaruhi ekspor Indonesia akibat tidak tersedianya bahan antara yang diproduksi di negara lain,” tulis BI dalam laporan itu.

Baca Juga: Hadapi wabah virus corona, IMF siap kucurkan US$ 1 triliun

Kontraksi ekspor juga diprakirakan bersumber dari sektor pertambangan dan penggalian, akibat permintaan komoditas ekspor utama, terutama dari China, yang menurun.

Selain ekspor barang, ekspor jasa juga diprakirakan tertahan akibat kunjungan wisata yang terkontraksi akibat COVID-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×