kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

BI prediksi ICP 2018 bisa US$ 52 sebarel


Kamis, 17 Agustus 2017 / 18:59 WIB
BI prediksi ICP 2018 bisa US$ 52 sebarel


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) melihat, asumsi harga minyak mentah Indonesia yang ditetapkan pemerintah dalam Rancangan APBN 2018 cukup konservatif. Sebab, BI melihat Indonesia Crude Price (ICP) tahun depan bisa lebih tinggi lagi.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, bank sentral masih memperkirakan ICP tahun depan berada di kisaran US$ 52 per barel. Angka itu jauh lebih tinggi dari asumsi ICP yang disampaikan pemerintah dalam Nota Keuangan RAPBN 2018 ke DPR sebesar US$ 48 per barel.

"BI masih memperkirakan ada di kisaran US$ 52 per barel. Jadi itu menunjukkan kondisi yang cukup konservatif," kata Agus, Rabu (16/8). Sayangnya, Agus tidak menjelaskan lebih lanjut alasannya.

Adapun ICP yang diusulkan pemerintah tersebut sama dengan asumsi ICP dalam APBN Perubahan (APBN-P) tahun ini. Dengan asumsi ICP tersebut, pemerintah juga menargetkan lifting minyak 2018 sebesar 800.000 barel per hari, sedikit di bawah asumsi tahun ini yang sebesar 815.000 barel per hari.

Sementara lifting gas tahun depan diusulkan 1,2 juta barel setara minyak per hari, lebih tinggi dari tahun ini yang sebesar 1,15 juta barel setara minyak per hari.

Anggota Komisis XI DPR Fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan, asumsi makro yang ditetapkan pemerintah sangat hati-hati. Padahal, pemerintah bisa progresif untuk menaikkan asumsi itu.

Selain pertumbuhan ekonomi, lanjut dia, pemerintah masih bisa menaikkan ICP ke US$ 50 per barel. "Sebab harga minyak sudah di atas rata-rata US$ 50 dollar per barel, bahkan US$ 52-US$ 53 per barel dan produksi (minyak) kita padahal bisa ditingkatkan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×