kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Pertumbuhan kuartal II akan naik tipis


Kamis, 18 Juni 2015 / 10:41 WIB
BI: Pertumbuhan kuartal II akan naik tipis


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ekonomi Indonesia belum bisa merangkak naik. Aktivitas impor yang kian lesu membuat Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi triwulan II hanya naik tipis ketimbang kuartal I yang hanya tumbuh sebesar 4,71%..

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juda Agung mengatakan, adanya bulan puasa di pertengahan Juni tidak banyak membantu dalam mengerek ekonomi kuartal II. BI melihat pertumbuhan konsumsi pada kuartal II akan cenderung flat ke arah 5%. Alhasil, "pertumbuhan ekonomi kuartal II hanya akan tumbuh sedikit dibanding kuartal I," ujarnya, Rabu (17/6).

Ini sudah terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan impor selama Januari-Mei 2015 sebesar 17,9% dengan nilai US$ 60,97 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor Mei sendiri melempem hingga 21,4% dibandingkan Mei tahun lalu.

Penurunan impor terjadi pada semua komponen. Pertama, impor bahan baku/penolong. Dari Januari-Mei 2015 impor bahan baku/penolong tercatat US$ 46,1 miliar, turun 18,92% dari periode sama tahun lalu US$ 56,86 miliar. Kedua, impor barang modal. Impor ini turun 14,6% menjadi US$ 10,47 miliar pada lima bulan pertama 2015. Ketiga, impor barang konsumsi yang turun 14,4% dari US$ 5,14 miliar menjadi US$ 4,4 miliar.

Nah, BI baru melihat potensi perbaikan perekonomian di kuartal III dan IV. Alasannya proyek-proyek infrastruktur mulai bergerak. Alhasil pertumbuhan ekonomi 2015 diproyeksikan masih sedikit diatas 5%, yakni 5,1%.

Walaupun begitu, pelambatan pertumbuhan akan membawa membawa berkah bagi current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan. Juda bilang, kondisi CAD kuartal II 2015 akan berada di level sekitar 2,5% dari PDB.

Kondisi ini jauh lebih baik dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,92% dari PDB. Melihat data kuartal II tahun-tahun sebelumnya, kondisi defisit kuartal II cenderung mengalami defisit tinggi. Bahkan pada 2013 defisit tercatat 4,24% dari PDB. 

Hingga akhir tahun, defisit transaksi berjalan akan berada pada level sekitar 2,5% dari PDB, lebih baik dari prediksi BI sebelumnya 2,8%. Defisit pada akhir 2014 tercatat 2,86% dari PDB.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, kondisi ekonomi kuartal II tidak akan jauh berbeda dengan kuartal I. Turunnya posisi CAD pada tahun ini, menurut David, karena banyak perusahaan tidak melakukan repatriasi deviden.

Alhasil kini, hal yang bisa diharapkan untuk mendorong pertumbuhan dan perbaikan defisit transaksi berjalan yang sehat ialah melalui ekspor. Ekspor pertanian yang masih tumbuh tipis bisa terus dikerek naik. Dorongan dari pengeluaran belanja pemerintah diperkirakan masih lamban. David pun melihat, hingga akhir tahun ini pertumbuhan ekonomi hanya 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×