kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI perkirakan penjualan ritel meningkat di Agustus


Senin, 11 September 2017 / 17:06 WIB
BI perkirakan penjualan ritel meningkat di Agustus


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran pada Juli 2017 terkoreksi sejalan dengan kembali normalnya pola konsumsi masyarakat pasca-Ramadhan dan Idul Fitri. Namun penjualan ritel diperkitakan meningkat di Agustus 2017.

Hal ini terindikasi dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus yang tumbuh 5,3% yoy lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan ritel diperkitakan terjadi pada kelompok makanan sebesar 10,4% setelah pada bulan sebelumnya turun 0,3%

“Pertumbuhan penjualan ritel untuk kelompok non makanan juga akan membaik dari minus 7,8% menjadi minus 1,9%,” kata BI dalam keterangan tertulis yang dikutip KONTAN, Senin (11/9).

Secara bulanan, penjualan riil periode Agustus 2017 diperkirakan tumbuh sebesar minus 0,8% mtm, lebih tinggi dari minus 9,7% mtm pada Juli 2017. Peningkatan penjualan terjadi pada seluruh kelompok barang, dengan peningkatanan pertumbuhan pada kelompok sandang yang tercatat tumbuh minus 4,5% mtm.

“Peningkatan penjualan dengan pertumbuhan terbesar pada penjualan alas kaki dan perlengkapannya diikuti dengan pakaian jadi. Hal ini diindikasi sejalan dengan berakhirnya liburan dan dimulainya tahun ajaran baru,” tulis BI.

Namun demikian, ekonom INDEF Bhima Yudhistira melihat, penjualan eceran berdasarkan kelompok makanan diprediksi tumbuh negatif -0,8% (yoy) di Agustus. Menurut Bhima, hal ini sifatnya lebih ke faktor musiman paska Lebaran.

“Hal ini juga sejalan dengan deflasi bulan Agustus sebesar 0,07% yang mengindikasikan dorongan permintaan (demand pull inflation) masih lemah,” katanya kepada KONTAN, Senin.

Penjualan eceran berdasarkan kelompok makanan diprediksi turun 0,8% (yoy) di Agustus.

Sementara non makanan penurunannya lebih tajam terutama penjualan peralatan rumah tangga. Indikasi masyarakat masih menahan belanja kebutuhan sekunder seperti AC, TV, kulkas dan lainnya.

Yang menarik adalah pertumbuhan kelompok barang budaya dan rekreasi trennya justru tumbuh positif. Ada pergeseran pembelian barang yang sifatnya rekreasional. Bulan Agustus penjualan kelompok ini diharapkan naik diatas 9-9,6% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×